Genggam Karier Memutus Rantai Kemiskinan, Alumni Program PKK Ini Raih Mimpi di Industri Perhotelan

Genggam Karier Memutus Rantai Kemiskinan, Alumni Program PKK Ini Raih Mimpi di Industri Perhotelan

Lombok, Ditjen Vokasi PKPLK - Tahun baru menjadi semangat baru bagi Yulia Apriani. Alumnus program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) 2024 dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi tersebut  bersiap meraih mimpinya terbang ke Kuwait, Timur Tengah untuk menggapai karier industri perhotelan internasional. Langkah ini menjadi upayanya dalam memutus rantai masalah ekonomi keluarga dari belenggu kemiskinan.


“Saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya dari keterpurukan ekonomi keluarga dan bertekad melanjutkan pendidikan sarjana,” ujar putri sulung dari seorang petani Gunungsari di Lombok Barat ini.


Perempuan 21 tahun tersebut pun mengungkapkan bahwa ia bermimpi untuk melanjutkan kuliah setelah lulus SMK. Akan tetapi, karena masalah biaya, ia harus menunda keinginannya tersebut dan berfokus untuk mencari kerja. Gayung bersambut, Yulia mendapatkan kesempatan mengikuti program PKK gratis di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) P4M Mataram, Nusa Tenggara Barat.


“Selain karena latar belakang saya SMK Tata Boga, kesempatan ikut kursus perhotelan ini sangat mengasah kemampuan saya,” ungkap Yulia


Sebagai informasi, program PKK merupakan langkah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk mengurangi pengangguran melalui kursus vokasi. Peserta didik diberikan pelatihan intensif di LKP sehingga mendapatkan sertifikat kompetensi dan disalurkan kerja ke dunia industri. 


Penguatan Kompetensi di Kursus


Mengasah kompetensi dengan kursus dan pelatihan membuat Yulia mendapat kesempatan magang di Hotel Jayakarta, Senggigi, Lombok selama 6 bulan. Ia menimba pengalaman bekerja di perhotelan dan pariwisata yang berhubungan dengan pelayanan. Tak hanya itu, ia mendapat kesempatan berinteraksi dan mengasah kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

“Saya juga membekali diri dengan keterampilan dasar setiap departemen perhotelan yang berbeda jurusan seperti front office dan housekeeping. Agar kelak berkarier nanti saya memahami kinerja multitasking yang siap ditempatkan saat dibutuhkan,” ungkap Yulia.

Pengalaman magang Yulia melengkapi kesiapannya memulai perjalanan karirnya melanglang buana. Mengawali tahun 2025 ini, ia tengah siap berangkat ke Kuwait untuk memulai karier yang sesungguhnya. Didukung penuh dari LKP P4M Mataram yang mendampingi seluruh proses dari rekrutmen hingga pengurusan berkas menjelang keberangkatannya.


Kendala Biaya Saat ke Kuwait


Yulia bercerita bahwa mimpinya untuk berkarier di industri perhotelan internasional tidak semudah membalikan telapak tangan. Menurutnya, terdapat beberapa tantangan, khususnya adalah mencari modal biaya untuk berangkat ke Kuwait yang tidak sedikit. Ia pun mengungkapkan bahwa proses ini membutuhkan fisik dan mental yang kuat.


“Tapi LKP memfasilitasi sebagian besar prosesnya. Kami diantar ke tempat interview dan bertemu langsung dengan user dari Kuwait hingga didampingi untuk pengurusan berkas,” jelas Yulia.


Dengan menimba ilmu perhotelan di luar negeri, Yulia berharap dapat mengumpulkan modal dan pengalamannya untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Tak hanya untuk keluarganya sendiri, dari kesempatan bekerja di luar negeri ini, Yulia ingin memberikan kontribusi untuk kemajuan tanah kelahirannya dan anak-anak muda lainnya di Lombok.

“Saya ingin menabung untuk memberangkatkan haji keluarga saya, membuka usaha dan menjadi pengajar sehingga bisa sharing ilmu dan pengalaman bekerja di luar negeri yang menginspirasi para generasi muda lain di Lombok agar berani keluar dari zona nyaman,” tuturnya menyebut sejumlah rencana masa depannya. (Ditsuslat/Zia/Cecep)