Dari Program PKW, Pemuda Ini Bisa Biayai Kuliah Sendiri
Trenggalek, Ditjen Vokasi - Impian untuk melanjutkan pendidikan bisa datang dari mana saja, tak terkecuali dari kursus menjahit. Itulah yang dialami oleh Ahmad Fajar, pemuda 26 tahun yang bisa meraih gelar sarjana berkat kursus dan kini sukses menjadi wirausaha.
Langkah yang ia tempuh dimulai dari mengikuti program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2021 di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Tatik Modes, Trenggalek, Jawa Timur.
Berasal dari keluarga sederhana, Fajar hanya ingin mengangkat harkat keluarganya. Ia tidak hanya ingin meraih gelar sarjana, tetapi juga sekaligus menjadi seorang wirausaha yang sukses.
“Ikut program PKW merupakan babak baru dalam hidup saya yang mengubah banyak hal, termasuk bisa mandiri,” ujar Fajar.
Sebagaimana misinya, program PKW bertujuan untuk menghadirkan wirausaha muda dengan memiliki berbagai keahlian vokasi, begitu pun di bidang tata busana. Program PKW sendiri merupakan program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan.
Perjalanan Pertama
Menjahit bukan hal baru bagi Fajar. Ia sudah menjadi buruh jahit di konveksi orang lain selama satu tahun. Ia pun belajar menjahit mandiri secara autodidak.
“Saya memang ingin kuliah setelah lulus SMA, tapi waktu itu belum ada biaya, makanya bekerja dulu di orang,” jelas Fajar.
Gayung bersambut, Fajar pun mendapatkan informasi mengenai pelatihan tata busana di LKP Tatik Modes. Tak hanya sekadar pelatihan, melalui program PKW memberikan kesempatannya untuk berwirausaha, terlebih pendaftarannya pun gratis. Menurut Fajar, hal itu sangat membuatnya tertarik untuk mengikuti program PKW.
Tanpa pikir panjang lagi, Fajar pun berhenti di tempat konveksi dan fokus untuk belajar menjahit kembali. Waktu tiga bulan di LKP Tatik Modes, ia habiskan dengan sebaik mungkin. terdapat berbagai ilmu yang ia dapati secara lebih lengkap, mulai dari membuat pola yang benar dan praktis, berbagai macam teknik menjahit, dan masih banyak lagi.
Fajar menjelaskan, “Yang saya suka program PKW ini ada materi tentang kewirausahan. Jadi, saya benar-benar dibekali untuk menjadi wirausaha.”
Miliki Usaha Sendiri dan Raih Gelar Sarjana
Setelah mengikuti pelatihan, Fajar akhirnya dapat merintis usahanya bernama Addewa. Ia pun bisa membayar biaya pendaftaran kuliah. Meskipun di awal-awal kuliah sempat memiliki tantangan, Fajar tak pernah kalah semangat.
“Tahun pertama kuliah di semester 1-2 mengalami kesusahan membagi waktu menerima orderan dengan kuliah, akan tetapi di semester ketiga dan seterusnya sudah bisa beradaptasi,” pungkas Fajar.
Bisnis Fajar pun tergolong lancar dan ia sudah memiliki pelanggan tetap. Ia menerima jasa membuat jas, baju, dan berbagai busana lainnya, tak hanya satuan, tetapi juga borongan. Ia pun pernah mendapatkan orderan sampai dengan 3.000 pcs. Dengan bertekad ketekunan, ia pernah mendapatkan omzet lebih dari Rp10 juta dengan penghasilan bersih sampai Rp6 juta.
“Alhamdulillah, saya bisa berpenghasilan sendiri dan bahkan membiayai kuliah sendiri sampai lulus,” ungkap Fajar.
Untuk mengembangkan usahanya, ia pun rajin memasarkan jasanya di Instagram, yaitu @adewa.tailor_dan_takstile. Meskipun saat ini belum mempunyai karyawan tetap, jika lagi banyak pesanan, Fajar pun memberikan kesempatan kepada adik-adiknya di LKP Tatik Modes untuk bisa bekerja bersamanya. (Zia/Cecep)