Busana Simfoni Manokwari: Kisah Haru SMKN 3 Manokwari Tampil di JMFW 2025
Manokwari, Ditjen Vokasi - Satuan pendidikan vokasi yang mengikuti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 lebih beragam dari berbagai daerah. Salah satunya adalah SMKN 3 Manokwari, Manokwari, Papua Barat. Datang jauh dari ujung timur Indonesia, SMKN 3 Manokwari sukses menampilkan busana modest wear yang anggun berbalut batik khas Manokwari.
Dengan bertajuk Simfoni Manokwari, desainer muda dari SMKN 3 Manokwari menampilkan enam looks busana. Look yang didesain merupakan baju kekiniaan dengan potongan asimetris dan futuristik. Keenam looks tersebut terinspirasi dari perpaduan antara keanggunan tradisional rumah adat Kaki Seribu dengan keindahan busana muslim modern.
Tangan-tangan para murid SMKN 3 Manokwari kelas XI Tata Busana tersebut adalah Rafika Umba, Bestari Saraswati, Nadya Syafira, dan Asrida. Bestari atau biasa disapa Tari, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kesempatan untuk mengikuti JMFW 2025.
“Bukti nyata kalau pendidikan vokasi di timur Indonesia juga bisa ikut ajang fesyen bergengsi,” ungkap Tari.
Sebagai informasi, JMFW 2025 terlaksana pada 9—12 Oktober 2024 lalu di ICE BSD, Tangerang, Banten. Sementara itu, Parade Mahakarya Adibusana Vokasi yang menampilkan 12 satuan pendidikan vokasi tampil memesona pada tanggal 12 Oktober 2024.
Perjuangan yang Membuahkan Hasil
Menurut Tari, perjuangan SMKN 3 Manokwari cukup berliku. Pertama kali mengikuti ajang fesyen di tingkat nasional, membuat mereka pun harus mengikuti tema yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara. Melakukan curah pendapat (brainstorming) berkali-kali, hingga akhirnya tim menyimpulkan untuk mengangkat wastra khas Manokwari.
Tari menjelaskan, “Kami ingin menghargai warisan budaya sekaligus relevan dengan tren fashion kontemporer yang mengacu pada Indonesia Trend Forecasting 2024/2025 serta sesuai dengan tema heritage dan subtema reminiscence.”
Tak hanya itu, sebelum berangkat mereka pun membuka bazar agar dana tercukupi selama kegiatan di Tangerang. Tim SMKN 3 Manokwari juga harus menempuh jalur laut selama lima hari demi mewujudkan mimpi desainer muda untuk tampil di panggung JMWF 2025.
“Tapi perjuangan itu terbayar dan membuahkan hasil. Kami pun bertemu dengan orang-orang hebat lainnya di JMFW 2025,” ungkap Tari.
Kolaborasi dengan Industri
Ajang JMFW 2025 bagi satuan pendidikan vokasi juga mengeratkan kolaborasi dengan industri, begitu pun dengan SMKN 3 Manokwari. Berkolaborasi dengan Kasuari Batik sebagai mitra industri serta Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Asrie Modesta, SMKN 3 Manokwari mampu menghasilkan 6 looks busana yang ciamik.
Ratih Nursanti, selaku guru pembimbing dari SMKN 3 Manokwari, mengungkapkan bahwa saat mendengar bahwa SMKN 3 Manokwari lolos, guru maupun para murid sangat bersyukur dan bersemangat.
“Dengan bantuan industri dan kurator, SMKN 3 Manokwari akhirnya bisa sampai di titik ini,” tutur Ratih.
Berdasarkan penjelasan Ratih, Kasuari Batik sangat membantu dalam membimbing para desainer muda dalam pemilihan desain dan pemahaman terhadap jenis-jenis kain khas Manokwari. Sementara itu, Asrie Modesta sebagai LKP turut mendampingi murid untuk memperkuat teknik-teknik menjahit yang lebih krusial.
“Sebagai pembimbing, perasaan saya sangat bangga dan bahagia melihat kemajuan siswa-siswa saya. Melihat dedikasi dan kreativitas mereka berkembang adalah pengalaman yang sangat memuaskan. (Zia/Cecep)