Berkat Program PKK, Anak Penjual Jamu Ini Raih Karier Perhotelan Internasional

Berkat Program PKK, Anak Penjual Jamu Ini Raih Karier Perhotelan Internasional

Istanbul, Ditjen Vokasi PKPLK - Langkah untuk mengikuti kursus menjadi pilihan yang tepat bagi Wahyu Ferdiansyah. Pemuda asal Jember, Jawa Timur itu berani meraih mimpi untuk bekerja di industri perhotelan internasional. Kini, ia bekerja di hotel ternama, Elite World Grand Hotel, Istanbul, Turki, dengan gaji belasan juta. 


Perjalanannya dimulai saat ia mengikuti kursus perhotelan melalui program Pendidikan kecakapan Kerja (PKK) Platinum di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Desy Education, Banyuwangi, Jawa Timur. Pelatihan gratis selama enam bulan tersebut memberikan Wahyu bekal di bidang hospitality.


“Saya tidak punya dasar di bidang perhotelan dan hospitality. Tapi, lewat kursus ini, saya jadi tahu bagaimana melayani tamu, housekeeping, bahkan F&B,” ungkap Wahyu.


Berasal dari keluarga menengah ke bawah membuat Wahyu ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga. Maka dari itu, ia pun bekerja di di bidang yang membuka peluang besar dan industri perhotelan adalah pilihan yang menjanjikan Dengan peningkatan kompetensi melalui  kursus perhotelan, ia pun mampu bekerja dan meraih karier di industri tersebut.


“Bapak saya buruh tani dan ibu penjual jamu. Saya ingin menjadi anak yang turut mengangkat kehidupan keluarga,” terang Wahyu.


Sebagai informasi, program PKK merupakan program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (dulu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) untuk membantu masyarakat meningkatkan taraf hidup dan mendapatkan pekerjaan melalui kursus dan pelatihan vokasi. LKP Desy Education menjadi salah satu lembaga pendidikan profesional dalam menyelenggarakan program PKK.


Karier dari Nol Sampai Ke Turki


Tidak memiliki dasar di bidang hospitality, bukan menjadi hambatan bagi Wahyu. Setelah program PKK Platinum selesai dan mengikuti uji kompetensi, ia pun bekerja di beberapa hotel ternama di Indonesia.


“Saya ditempatkan Hotel Oakwood Hotel & Residence Surabaya selama 6 bulan untuk training. Kemudian, saya pun keterima kerja sebagai pegawai juga, tetapi hanya beberapa bulan,” ungkap Wahyu.


Seraya menabung dan bekerja di Surabaya, Wahyu merencanakan hal yang lebih besar. Ia ingin mengepakkan sayap lebih tinggi dengan bekerja di sektor perhotelan internasional. Gayung bersambut, setelah proses panjang, ia pun mendapatkan kabar dan diterima kerja di Elite World Grand Hotel sebagai Room Attendant di Departemen Housekeeping. 


Wahyu mengungkapkan, “Saya berangkat ke Turki Desember 2024 lalu dengan kontrak dua tahun.”


Kisah Haru Gaji Pertama di Turki


Pemuda 21 tahun tersebut bercerita bahwa bekerja di luar negeri adalah hal pertamanya dalam melihat dunia luas. Bergerak di industri perhotelan pun membuka matanya untuk mengenal dunia kerja. Tepat Januari lalu, Wahyu baru mendapatkan gaji pertamanya setelah bekerja di Turki.


“Alhamdulillah, sekitar Rp15 juta dan itu 3 kali lipat ketika saya bekerja di Surabaya,” ungkap Wahyu.


Dengan pendapatan yang cukup besar, ia pun bisa mengirimkannya kepada ibunya di Jember dan membantu uang saku untuk adik-adiknya. 


“Saya anak pertama dan punya 3 adik tiri. Walaupun bukan adik kandung, tetapi saya senang memberikan mereka uang jajan,” terang Wahyu.


Bagi Wahyu, kursus membuka jalan hidup baru dan ia pun meningkatkan bakat potensialnya. Ia pun berencana untuk melanjutkan karier internasional ke kapal pesiar setelah kontrak di Turki selesai. (Zia/Cecep)