11 Satuan Pendidikan Vokasi Teken Kerja Sama dengan Industri China di TEI 2024

11 Satuan Pendidikan Vokasi Teken Kerja Sama dengan Industri China di TEI 2024

Tangerang, Ditjen Vokasi - Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 kembali menjadi panggung kolaborasi internasional, begitupun dengan satuan pendidikan vokasi bersama beberapa industri China. Kesepakatan tersebut difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai upaya memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan dunia usaha.


Kerja sama ini mencakup berbagai bidang industri, mulai dari teknologi manufaktur, otomotif, elektronika, pertanian, hingga energi terbarukan, yang bertujuan meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan vokasi di Indonesia. 


Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Adi Nuryanto, yang hadir langsung dalam acara MoU Signing TEI 2024 menegaskan pentingnya kolaborasi ini untuk mempersiapkan lulusan vokasi yang siap bersaing di pasar kerja global. 


“Kolaborasi ini adalah langkah strategis dalam mempertemukan kebutuhan industri dengan kompetensi yang dikembangkan oleh pendidikan vokasi,” ujar Adi pada Jumat (11/10).


Adi pun menyebutkan, terdapat 11  perguruan tinggi vokasi (PTV) yang melakukan penandatanganan dengan industri asal China. Ke-11 PTV tersebut adalah Politeknik Negeri Padang, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Indramayu, Politeknik Negeri Jember, Politeknik Piksi Ganesha-Bandung, dan Politeknik Piksi Ganesha Indonesia-Kebumen. Tak hanya itu, Politeknik Negeri Elektronika Surabaya (PENS) juga mengikuti MoU Signing dengan Kadin Nigeria.


Penguatan SDM Vokasi melalui Kemitraan


Kerja sama ini diharapkan memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Satuan pendidikan vokasi akan semakin mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya siap kerja tetapi juga inovatif dalam menghadapi tantangan industri.


Masih menurut Adi, menghadirkan suasana industri kepada kelas-kelas di perguruan tinggi vokasi merupakan langkah penting. Dengan begitu mahasiswa sudah memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.


“Kami sangat mengapresiasi atas upaya yang dilakukan oleh industri atau agensi China dalam peningkatan kapasitas SDM vokasi di Indonesia,” tambah Adi.


Enam industri yang menyatakan kerja sama dengan perguruan tinggi vokasi adalah Conch Cement, Anhui East Borneo Province Economic Trade and Cultural Cooperation Representative Office, Dora Group, PT Gree Electric Appliances Indonesia, PT Liugong Machinery Indonesia, dan China Vocational Training Beifang Zhiyang (Beijing) Educational Technology Co., Ltd. (Beifang Edu).


Sebagai salah satu agensi pendidikan di China, Beifang Edu menilik PTV di Indonesia memiliki misi yang sama dalam pengembangan vokasional di bidang manufaktur otomotif. 


“Ini kali pertama kami bekerja sama dengan sekolah vokasi di Indonesia, tentunya ada kolaborasi berupa transfer knowledge, pelatihan guru vokasi, dan memfasilitasi pendidikan vokasi Indonesia di bidang otomotif,” terang Lulu perwakilan dari Beifang Edu. (Zia/Cecep)