Sukseskan SMK PK Melalui Kolaborasi

Sukseskan SMK PK Melalui Kolaborasi

Jakarta, Ditjen Diksi –Ditjen Pendidikan Vokasi telah mencanangkan program SMK Pusat Keunggulan (PK). Untuk menyukseskan program tersebu, kolaborasi berbagai pihak sangat diperlukan dalam mewujudkan cita-cita bersama agar dapat mencetak SMK berkualitas, memiliki guru-guru kompeten, serta menghasilkan lulusan yang mampu terserap di dunia kerja.

“Pertama yang kami inginkan adalah kolaborasi dari semua pihak, sekolah, dan industri. Kemudian kolaborasi dengan perguruan tinggi vokasi. Kalau terjadi kolaborasi, saya kira ini akan menjadi kolaborasi yang baik,” tutur Direktur SMK M. Bakhrun (30/3).

Seiring keinginan Bakrun, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi H. Pahri menyebutkan, menjadi SMK PK tentu harus diiringi dengan adanya kolaborasi yang baik dari berbagai pihak, baik guru maupun kepala sekolah yang memiliki peran untuk berupaya dan menebar semangat yang positif menuju SMK PK.

“Kita harus berani mengambil risiko. Mustahil sekolah besar kalau tidak berani mengambil risiko. Karena, manfaatnya akan memberikan semangat positif bagi sekolah,” ujar Pahri.

Sebagai kepala sekolah yang berhasil membawa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi menjadi SMK Center of Excellence (CoE), Pahri juga turut memberikan beberapa kiat-kiat yang perlu dipersiapkan suatu SMK agar dapat menjadi SMK PK. Menurutnya, ada beberapa program yang perlu untuk dilakukan oleh sekolah untuk menjamin mutu sekolah, serta mendukung sekolah tersebut agar dapat terus berkembang dan melahirkan lulusan yang kompeten.

Adapun program tersebut, antara lain adalah pelatihan bagi kepala sekolah yang agar terampil dan kompeten, sehingga mampu menahkodai sekolahnya untuk menjadi lebih baik. Pelatihan yang dimaksud bisa merupakan pelatihan menjadi CEO di dunia industri agar kepala sekolah mengetahui gambaran nyata yang ada di lapangan.

Selain itu, dunia usaha dan dunia industri (DUDI) juga memiliki peran yang sangat penting bagi kemajuan sebuah SMK agar dapat menghasilkan lulusan yang bisa terserap di dunia industri. Karenanya, berkolaborasi dengan DUDI menjadi salah satu upaya penting yang tidak boleh terlewatkan. Dengan adanya kerja sama ini, sekolah dapat berkolaborasi agar peserta didik dapat magang dan mengasah potensi serta kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri.

Pahri berharap, DUDI mampu bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan terlibat dalam dunia pendidikan untuk memfasilitasi peserta didik agar bisa magang dan mengasah potensinya hingga kesempatan untuk rekrutmen. “Kemudian yang tidak kalah penting, guru-guru juga perlu untuk diberikan pelatihan-pelatihan yang mendukung kompetensinya,” pungkasnya. (Diksi/Tan/AP/Adi Sutrisno)