Pentingnya Peran Orang Tua Memilih Jenjang Pendidikan
Jakarta, Ditjen Diksi - Menghadapi semester akhir, banyak orang tua mulai disibukkan dengan memilih jenjang pendidikan yang dirasa cocok untuk anak-anaknya. Seperti yang terjadi pada bulan Juni, saat dibukanya pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) di semua jenjang pendidikan.
Hasil riset yang dilakukan oleh MarkPlus tahun 2021 menyebutkan, orang tua memiliki peran dalam pengambilan keputusan seorang anak untuk melanjutkan ke jenjang SMK maupun pendidikan tinggi vokasi.
Hal itu dikarenakan orang tua mulai melihat bahwa peluang dari pendidikan vokasi, baik tingkat SMK maupun pendidikan tinggi vokasi, sangatlah luas. Anak-anak akan dibekali dengan kompetensi yang mumpuni dan terlatih hingga membuatnya menjadi sumber daya manusia (SDM) yang terampil serta mampu berdaya saing.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam pembangunan negara. “Sebagaimana masuk ke dalam Nawacita, pendidikan vokasi merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam melahirkan beragam problem solver bagi permasalahan yang ada dan menjawab tantangan zaman,” tuturnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) mengatakan, sesuai dengan optimalisasi delapan fungsi keluarga, orang tua tentu memiliki peran penting dalam memberikan arahan kepada anak untuk memilih pendidikan sesuai dengan passion.
“Optimalisasi delapan fungsi keluarga, yakni: agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan untuk mewujudkan keluarga yang berketahanan," ujar Agus, dikutip laman Kemendikbud
Di samping itu, budaya keluarga di Indonesia yang masih banyak menyertakan orang tua dalam mengambil keputusan bagi anak dalam hal melanjutkan studi juga menjadi penting. Karenanya, orang tua juga perlu meluaskan mindset dan membaca peluang, serta memperkaya wawasan mengenai pendidikan guna menjadikan anak-anaknya kompeten dan unggul di bidang keahliannya masing-masing.
Selain itu, orang tua juga harus jeli dalam menelaah dan menimbang-nimbang keputusan agar anak tidak terjebak untuk melanjutkan studi pada bidang yang tidak disukainya. Bagaimana pun, anak perlu untuk melanjutkan studi pada bidang sesuai dengan passion agar memperoleh hasil yang optimal.
Beragam cara yang dapat dilakukan orang tua agar tidak membuat anak terjebak pada situasi tersebut, yakni mencari tahu banyak hal mengenai jenjang pendidikan, mengajak anak berkomunikasi guna mengetahui keinginan dan passion anak, serta memberikan pilihan dan kesempatan bagi anak untuk memilih pendidikan sesuai dengan passion. (Diksi/Tan/AP/NA)