Gandeng Kawasan Industri, Ditjen Diksi Perkuat Kompetensi Lulusan Vokasi

Cilegon, Ditjen Diksi – Membangun ekosistem pendidikan vokasi, tentunya perlu melibatkan berbagai pihak untuk bersama-sama melahirkan lulusan yang kompeten. Karenanya, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) melakukan berbagai upaya strategis, utamanya menggiatkan kerja sama dengan berbagai mitra industri bersama satuan pendidikan vokasi.

Adapun salah satunya, Direktorat Mitras DUDI memfasilitasi peserta didik SMK untuk mengasah kompetensi melalui praktik kerja lapangan (PKL) yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara SMK yang berada di sekitar Kawasan Industri dan Pergudangan Cikupa Mas, Kabupaten Tangerang, dan Kawasan Industrial Estate Cilegon dengan perusahaan yang berada di dalamnya beberapa hari lalu.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menuturkan bahwa program tersebut merupakan wujud dari tindak lanjut perjanjian kerja sama antara Ditjen Pendidikan Vokasi dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI) mengenai peningkatan kompetensi peserta didik vokasi.

“Realisasinya, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri telah menetapkan empat SMK yang berfungsi sebagai pangkalan data kemitraan di empat kabupaten yang memiliki kawasan industri,” jelas Wikan. 

Sedangkan empat SMK yang dimaksud merupakan satuan pendidikan vokasi yang mengawali dan memfasilitasi kegiatan kerja sama antara DUDI di kawasan dengan SMK di sekitar.

Melalui penandatanganan perjanjian ini, Direktorat Mitras DUDI meluaskan kerja samanya dengan menggandeng empat industri untuk “dinikahkan” dengan 10 SMK yang ada di kawasan Cikupa. Adapun industri tersebut, yaitu PT PEMI, PT Belindo, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, serta PT Trend and Fashion.

Sementara itu kerja sama yang dilakukan sesuai dengan penandatanganan tersebut, yaitu PT PEMI dengan SMK Jaya Buana, SMKN 4 Kabupaten Tangerang, SMK Al Badar, dan SMK Al Falahiyah; PT Krakatau Industrial Estate Cilegon dengan SMKN 1 Cilegon; PT Belindo dengan SMK Insan Madani, SMKN 8 Kabupaten Tangerang, dan SMK Al Hikmah Curug; serta PT Trend and Fashion dengan SMKN 12 Kabupaten Tangerang dan SMK Karya Pembangunan Jambe.

Melalui kerja sama tersebut, Dirjen Wikan berharap agar lulusan SMK tidak hanya disiapkan untuk siap bekerja. Begitu pula dengan industri yang sudah mulai harus mengubah pola pikir bahwa lulusan SMK harus diberikan ruang selama PKL untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, sehingga lahir lulusan vokasi yang kompeten.

“Artinya, menyiapkan bersama dengan pendidikan vokasi untuk menciptakan lulusan vokasi yang siap dan sesuai kebutuhan industri. Paket kebijakan ‘link and match’ yang dikemas dalam 8+i wajib dilaksanakan. Ini merupakan kegiatan wajib dengan menghadirkan komitmen industri ke sekolah,” lanjut Wikan.

Wikan juga menambahkan bahwa sosialisasi “Super Tax Deduction” akan gencar dilaksanakan di kawasan-kawasan industri, agar semakin banyak lagi DUDI yang hadir memberikan komitmennya dalam dukungan penyelenggaraan pendidikan vokasi. (Diksi/Tan/AP)