Dari Untaian Rambut untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Dari Untaian Rambut untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Kuningan, Ditjen Vokasi – Perkembangan stylist rambut di dunia semakin meningkat. Permintaan pasar yang semakin besar akan jumlah hair stylist membuat banyak orang berbondong-bondong untuk belajar tentang rambut. 


Mengenal Program Tata Kecantikan Rambut di LKP Soraya


LKP Soraya, Kuningan, Jawa Barat merupakan salah satu lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang bergelut di bidang Tata Rias dan Kecantikan Rambut. LKP yang telah berdiri sejak tahun 1990 tersebut menjadi LKP pertama di Kuningan yang memiliki dua program kursus dan pelatihan, yakni Tata Rias dan Tata Kecantikan Rambut.


Pemilik LKP Soraya, Anny Ratnayati, menceritakan bahwa awal mula pendirian LKP ini berasal dari hobinya yang suka dengan tata rias dan rambut. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk belajar mendalami ilmu tersebut mulai dari level terendah hingga level tertinggi. Setelah semua ilmu tata rias dan tata kecantikan rambut dikuasai, dengan dorongan dari semua pihak, Anny pun memberanikan diri untuk mendirikan LKP Soraya.


“Saya hobi dan senang dengan tata rias dan rambut. Akhirnya ya saya memutuskan untuk belajar tentang itu kan. Nah, setelah dirasa cukup ilmu, untuk mengisi waktu luang saya memberanikan diri untuk membuka LKP ini. Nama Soraya diambil dari nama anak saya yang sudah meninggal. Lewat LKP ini saya bisa menyalurkan ilmu yang sudah saya miliki ke orang lain,” tutur Anny.


Pendirian LKP tersebut disambut riang oleh masyarakat Kuningan. Masyarakat pun berduyun-duyun untuk menempuh pendidikan di LKP Soraya. Terlebih, ketika LKP Soraya dipercaya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk menjalankan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK). Jumlah peserta didik di LKP Soraya mencapai 15-20 orang untuk tiap levelnya.


Latar belakang peserta didik di LKP Soraya pun bervariasi, ada yang dari lulusan SMP, ibu rumah tangga yang notabene berasal dari masyarakat perekonomian menengah ke bawah. Mereka datang karena tertarik ingin belajar tentang tata rias dan rambut dan ingin mengembangkan kemampuannya agar bisa membantu perekonomian keluarga. 


“Kebanyakan peserta didik kami berasal dari perekonomian menengah ke bawah. Mereka ikut kursus dengan harapan nanti bisa membuka usaha sendiri di rumah. Antusias yang tinggi dari para peserta didik merupakan bekal yang penting dalam mengikuti sebuah pendidikan,” ucap Anny.




Menurut Anny, dari dua program yang dimiliki oleh LKP Soraya, peserta didik dari program Tata Kecantikan Rambut memiliki jumlah peserta yang lebih banyak.


Lama waktu program untuk satu level memakan waktu 2-3 bulan. Sistem pengajarannya yakni 30% teori dan 70% praktik. Peserta membutuhkan teori sebagai landasan sebelum peserta mulai praktik yang sesungguhnya.


“Teori itu dibutuhkan oleh peserta didik karena nanti mereka pas uji keahlian itu akan mengerjakan soal teori dulu. Soal-soal itu dibuat oleh pusat jadi kalau peserta didik tidak menguasai teori nanti bisa kewalahan dalam ujian. Teori juga kan menjadi dasar mereka dalam praktik,” ujar Anny.


Dalam pembelajarannya, LKP Soraya juga bekerja sama dengan pihak lain, seperti Salon Aini, Salon Top, dan Salon Audrey. Peserta didik yang sudah menguasai 75% praktik akan dikirimkan mitra untuk magang.


Kursus Kok Tata Kecantikan Rambut, Emang Belajar Apa?



Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan rambut cantik dan bagaimana cara menata rambut yang baik agar bisa cantik. Penataan rambut yang tepat akan berpengaruh pada penampilan kita.


Berbeda dengan kelas tata rias yang belajar tentang wajah, jenis rias tradisional dan modern, untuk kelas tata kecantikan rambut para peserta didik akan mendapatkan ilmu yang cukup kompleks terkait rambut.


Secara umum peserta didik akan belajar terkait kepribadian, penampilan, dan kecantikan rambut. Mengingat terdapat tiga jenis rambut sehingga para peserta didik akan dibekali dengan ilmu anatomi dan fisiologi rambut, kosmetika rambut, perawatan rambut. 


“Ilmu terkait anatomi rambut ini penting karena ada tiga jenis rambut. Jadi, jangan sampai peserta didik salah dalam memberikan perawatan pada rambut,” ungkap Anny. 




Setelah belajar terkait perawatan, peserta didik akan belajar tentang penataan/styling, pemangkasan, pewarnaan, pengeritingan, meluruskan rambut (smoothing dan rebonding) hingga membuat sanggul.

 

Kesan Alumni LKP Soraya 


Anny mengatakan bahwa setelah seluruh ilmu diberikan, peserta didik akan menempuh uji keahlian atau uji kompetensi. Setelah dinyatakan lulus, para alumni dari LKP Soraya ada yang diserap sebagai pekerja di salon dan ada pula yang mendirikan salon kecil-kecilan. 

 

“Membuka salon itu butuh biaya yang besar. Para alumni yang belum memiliki biaya biasanya buka salon kecil di rumah. Meskipun masih kecil, tetapi setiap hari pasti melayani pelanggan. Hasilnya lumayan bisa membantu perekonomian keluarga,” tutur Anny.


Salah satu alumni LKP Soraya, Suci Wulandari, mengatakan bahwa dirinya merasa beruntung karena bisa bergabung dan ikut program PKK di LKP Soraya pada tahun 2022. Suci menyampaikan bahwa cara penyampaian materi di LKP Soraya ini mudah untuk dipahami. Suasana kelas pun dibuat menyenangkan sehingga ia dapat menyerap pengetahuan mengenai tata kecantikan rambut.


Setelah menempuh pendidikan selama tiga bulan dan dinyatakan lulus, kemudian Suci membuka usaha kecil-kecilan di rumah dan usahanya diberi nama Suci Salon.


“Setelah lulus dari LKP Soraya, saya membuka salon di rumah. Alhamdulillah, sedikit demi sedikit sudah bisa buka usaha sendiri. Meskipun pelanggannya belum banyak, tapi ya pasti ada aja, yang penting disyukuri saja,” ucap Suci.


Suci mengatakan bahwa tujuan dirinya membuka salon selain karena ia memang suka menggeluti dunia kecantikan dan juga membantu sang ibunda dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.


“Mamah itu jadi tulang punggung keluarga. Sebagai anak, saya ingin membantu meringankan beban mamah dengan membantunya. Apalagi, saya dan mamah juga harus merawat satu keponakan yang ikut sama kami. Lewat salon ini, alhamdulillah, sudah bisa membantu perekonomian keluarga,” terang Suci.


Suci berharap ke depan usaha salonnya ini bisa mengepakkan sayap lebih lebar lagi. Pelanggan pun tidak hanya berasal dari wilayah Kuningan saja tetapi bisa merambah ke luar wilayah Kuningan. (Aya/Cecep Somantri)