Tinggalkan Karier Mentereng di Jakarta, Ardi Pilih jadi Guru Inklusi, Cara Mengajarnya Viral di Media Sosial

Tinggalkan Karier Mentereng di Jakarta, Ardi Pilih jadi Guru Inklusi, Cara Mengajarnya Viral di Media Sosial

Pekalongan, Ditjen Vokasi PKPLK - Menjadi guru bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) bukanlah hal yang mudah. Namun, panggilan hati menuntun Angga Pratama Armaddi Putra atau biasa disapa Ardi memilih karier dan mengabdi sebagai guru sekolah luar biasa (SLB). Ardi bahkan melepas kariernya sebagai manager hotel di Jakarta. 


Saat ini, Ardi bertugas menjadi guru pendamping khusus (GPK) di sanggar kegiatan belajar (SKB) di bawah naungan Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Sebelumnya, Ardi yang lulusan bahasa Inggris dari Universitas Negeri Semarang ini merupakan guru bahasa Inggris di SLB Negeri Pekalongan. 


“Saya melihat bahwa setiap anak, terlepas dari keterbatasannya, mereka memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing,” kata Ardi yang kisah mengajarnya pernah viral di media sosial.


Pandemi Covid-19 menjadi titik balik yang tak terduga bagi Ardi. Ia yang saat itu menjabat sebagai manager sebuah hotel ternama di Jakarta ini memutuskan mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan. Latar belakang pendidikan sebagai lulusan Sastra Inggris,  pengajar kelas pengembangan kepribadian bagi ABK, serta menjadi relawan untuk anak-anak dengan HIV/AIDS menjadi landasan kuat bagi Ardi untuk memilih menjadi guru SLB.


“Interaksi dengan anak-anak berkebutuhan khusus ini telah menumbuhkan rasa empati dan keinginan yang besar untuk membantu mereka mengembangkan potensi diri. Dengan karakter yang unik dan kebutuhan yang berbeda-beda, anak-anak ini mengajarkan saya banyak hal tentang kesabaran, keikhlasan, dan arti kehidupan yang sesungguhnya," ujar Ardi. 


Di SLB, Ardi tidak hanya mengajar di tingkat SDLB, tetapi juga mengajar bahasa Inggris di jenjang SMPLB dan SMALB. Di SLB, Ardi mengembangkan metode student is my friend agar bisa menerapkan pembelajaran yang dipersonalisasi khusus bagi ABK. Ia juga mengembangkan metode bahasa Cinta dalam mengajar murid-muridnya. 


“Metode ini saya kembangkan dari pengetahuan yang saya dapat saat PPG, yang kemudian saya dikombinasikan dengan pengalaman  sebelumnya,” kata Ardi menambahkan. 


Viral 


Kisah Ardi mengajar bahasa Inggris di SLB sempat viral beberapa waktu lalu. Interaksi dengan para siswa yang begitu tulus membuat video mengajar Ardi menjadi pemberitaan di berbagai media sosial. 


“Saat itu ada mahasiswa magang dari Filipina yang sedang menjalani program magang di SLB tempat saya mengajar. Mereka penasaran dengan metode pengajaran bahasa Inggris yang saya gunakan untuk anak-anak tuli,” kata Ardi. 


Sebagai guru bahasa Inggri, Ardi memang terpanggil untuk mengembangkan berbagai pendekatan yang efektif dalam pembelajarannya. “Saya mulai menyadari bahwa kunci keberhasilan terletak pada pendekatan yang tepat,” tambah Ardi.


Ardi pun mulai menggunakan pendekatan linguistik yang sederhana namun efektif. Ia menggunakan bantuan media visual dan gerakan tubuh dalam mengajar.


“Saya mencoba menunjukkan bagaimana bunyi-bunyi bahasa Inggris dihasilkan melalui visual dan getaran. Misalnya, untuk mengajarkan bunyi 's', saya akan menunjukkan bagaimana lidah dan bibir bergerak saat mengucapkan huruf tersebut,” ujar Ardi.


Selain itu, Ardi juga melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas yang menyenangkan, seperti menyanyi, berpuisi, dan bermain peran. Melalui aktivitas-aktivitas ini, siswa tidak hanya belajar bahasa Inggris, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka.


“Ternyata, upaya saya ini mendapatkan perhatian yang cukup besar, terutama dari komunitas pendidikan. Banyak guru dan praktisi pendidikan yang tertarik dengan metode yang saya gunakan. Saya merasa sangat bersyukur karena dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman saya dengan orang lain,” pungkas Ardi. (Nan/Cecep)