Ubah Sisa Sayuran Jadi Tinta Spidol, Inilah Inovasi SMK Indonesia Yogyakarta dan Raih Juara 1 Fiksi 2023

Ubah Sisa Sayuran Jadi Tinta Spidol, Inilah Inovasi SMK Indonesia Yogyakarta dan Raih Juara 1 Fiksi 2023

Jakarta, Ditjen Vokasi - Sisa sayuran yang tak terpakai cenderung menjadi limbah tapi tidak di tangan Aliya Sita Wulandari dan Nisriina Rahma Faadillah. Kedua siswi kelas XII Jurusan Kimia Industri SMK Indonesia Yogyakarta tersebut mengubah sisa sayuran menjadi tinta spidol dengan merek Bio-Ink. 


Siapa sangka produk inovasi tersebut membawa mereka menjuarai Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (Fiksi) 2023 untuk bidang industri kreatif yang diumumkan pada 30 September 2023.



“Alhamdulillah banget, rasanya bangga bisa bawa nama keluarga, sekolah, bahkan jadi perwakilan provinsi di tingkat nasional. Produk ini memiliki komposisi sisa sayur, ekstrak arang untuk warna hitam, ekstrak kulit buah naga untuk warna merah, ekstrak kunyit untuk warna kuning,” ungkap Aliya.  


Selain itu, Aliya juga mengatakan bahwa ada penambahan bahan alkohol, maizena, CMC, gliserin, propilen, dan aquades. Dari bahan-bahan tersebut itulah membuat tinta spidol Bio-Ink memiliki beberapa keunggulan. Salah satu yang paling bisa dirasakan adalah aroma tinta ini tidak menyengat seperti tinta lainnya.


“Di tinta spidol biasa mengandung senyawa xylene dan toluene yang berbahaya untuk tubuh. Akan tetapi, Bio-Ink yang kami buat tidak mengandung itu sehingga yang menggunakannya pun akan aman,” jelas Aliya mengungkapkan keunggulan produk.


Nisrina sebagai anggota tim pun merasa turut senang karena produk yang dibuat bersama Aliya bisa menjuarai Fiksi 2023. 


Nggak nyangka karena kami cuma berusaha menghasilkan yang terbaik,” tutur Nisrina.

Nisrina pun menjelaskan proses pembuatan produk tersebut mulai dari ekstraksi, penghalusan, pengadukan, pengujian, dan pengemasan. 


“Kami kan berlatar belakang Jurusan Kimia Industri, jadi kami tidak asing dengan proses pembuatan tersebut dan uji lab. Kami ingin orang-orang beralih untuk menggunakan produk Bio-Ink ini karena ramah lingkungan dan juga lebih murah,” jelas Nisrina.


Berdasarkan penjelasannya, tinta Bio-Ink 60 ml hanya dibanderol dengan harga Rp45 ribu. Berbeda dengan tinta biasa yang harga satuannya sekitar Rp21 ribu untuk 20ml. Pembuatan tinta ini pun tergolong mudah dan membutuhkan waktu untuk satu-dua hari. 


Dari segi pemasaran, produk rintisan usaha ini akan dijual melalui pemasaran digital dan mitra industri. Sejauh ini, Bio-Ink sudah digunakan di SMK Indonesia Yogyakarta sebagai pionir untuk beralih ke tinta yang lebih ramah lingkungan.


Sebagai tambahan informasi, Fiksi 2023 diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 27—30 September 2023 di Gedung SMESCO. Kegiatan ini bertujuan untuk melahirkan inovasi siswa SMA/MA dan SMK agar bisa berwirausaha. (Zia/Cecep)