Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua, PKBM Eagle School Hadirkan Pembelajaran Inovatif “Challenge and Talent”
Semarang, Ditjen Vokasi PKPLK - Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) terus meningkatkan eksistensi sebagai salah jalur pendidikan nonformal untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi semua. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan di PKBM Eagle School, Kota Semarang, Jawa Tengah. Melalui program inovatif dalam pendekatan pembelajaran mereka, yaitu “Challenge” dan “Talent”, PKBM Eagle School memberikan harapan bagi masyarakat yang tidak hanya bisa mengakses di pendidikan formal, tetapi juga pendidikan nonformal.
Sebagai sebuah pendekatan pembelajaran, program “Challenge” dan “Talent” ini dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan. Tujuannya antara lain adalah untuk membekali siswa dengan keterampilan yang beragam, baik soft skills maupun hard skills.
“Kami ada kerinduan untuk mengangkat siswa-siswi kami dimana setelah lulus mereka bisa siap kerja atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan tentunya menjadi berkat bagi bangsa Indonesia,” kata Kepada Sekolah Eagle School Semarang, Dedie Yulianto, sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Direktorat PMPK, Kemendikdasmen.
Menurut Didie, program “Challenge” dirancang untuk mendorong siswa keluar dari zona nyaman mereka. Dalam program ini, siswa akan menghadapi berbagai tantangan menarik yang menuntut mereka untuk berpikir kreatif, berani mengambil keputusan, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Setiap tantangan tersebut bertujuan untuk mengasah keterampilan problem solving dan memotivasi siswa untuk mengatasi rintangan yang ada dengan cara yang inovatif.
Sementara itu, program “Talent” akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan bakat terpendam mereka secara menyenangkan. Dalam program ini, setiap siswa dapat menunjukkan kemampuan mereka dalam berbagai bidang, seperti musik, tari, seni, hingga keahlian praktis seperti memasak.
“Untuk Talent, kami kembali lagi pada bakat yang dimiliki oleh anak-anak dan juga minat mereka. Dari situ kita melihat anak ini potensinya seperti apa,” ujar Didie.
Masih menurut Didie, PKBM Eagle School memiliki 12 pilihan Talent. Para siswa dapat mempelajari pilihan talent tersebut selama 10 jam setiap minggunya. Dengan demikian diharapkan bakat talenta mereka benar-benar akan semakin terasah dan terampil.
“Di Talent ini juga, kami memanggil mentor-mentor yang merupakan pekerja profesional dan praktisi dan bidang-bidang talent masing-masing untuk berbagi ilmu tentu dengan kolaborasi dengan para coach kami,” tambah Didie.
Dengan adanya “Talent”, Eagle School membuka ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi mereka, memperkaya pengalaman belajar dengan kegiatan yang berfokus pada pengembangan bakat individual.
Program tersebut juga diyakini dapat menciptakan suasana yang lebih inklusif, memperkuat rasa percaya diri, serta memberikan peluang bagi siswa untuk berprestasi di luar akademik. Hal tersebut setidaknya telah dibuktikan dengan keberhasilan PKBM Eagle School dalam ajang Jambore Pendidikan Kesetaraan Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024 lalu. PKBM Eagle School yang mewakili Kota Semarang berhasil meraih enam kategori dan keluar sebagai Juara Umum. (Nan/Cecep)