Ubah Oli Bekas Jadi Bahan Bakar Minyak Baru, SMK Muhammadiyah Way Sulan Kembangkan Alat Distilasi
Lampung Selatan, Ditjen Vokasi – Permasalahan limbah menjadi salah satu masalah yang tidak ada akhirnya. Setiap hari jumlah limbah selalu bertambah seiring dengan padatnya aktivitas manusia.
Berbagai macam limbah dapat kita temukan, mulai dari limbah rumah tangga, industri, hingga limbah bahan bakar. Limbah-limbah ini apabila tidak diolah dan dikelola dengan baik maka dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang tentu saja tidak baik untuk keberlangsungan makhluk hidup.
Merespons hal tersebut, SMK Muhammadiyah Way Sulan, Lampung Selatan sebagai salah satu sekolah pelaksana program SMK Pusat Keunggulan (PK) pun menunjukkan dedikasinya dengan menghadirkan inovasi berkelanjutan. Inovasi tersebut diwujudkan dengan mengembangkan alat destilasi yang dapat mengubah oli bekas menjadi bahan bakar minyak baru.
Kepala SMK Muhammadiyah Way Sulan, Dedi Tridasa, menyampaikan bahwa banyak bengkel di lingkungan sekolah yang setiap hari menghasilkan limbah oli. Limbah-limbah ini dibiarkan begitu saja hingga menimbulkan bau tidak sedap bahkan dapat membahayakan keselamatan warga setempat.
Jumlah limbah oli yang semakin banyak ini kemudian membuat SMK Muhammadiyah Way Sulan membuat inovasi mesin destilasi. Mesin destilasi adalah alat penyulingan yang digunakan untuk mengekstraksi suatu produk dengan sistem pemanasan uap. Dalam hal ini, mesin destilasi berfungsi untuk memisahkan bahan minyak oli bekas dari bahan-bahan lainnya.
“Alat ini adalah bukti bahwa siswa SMK dapat menghasilkan sesuatu yang inovatif dan bermanfaat. Limbah oli bekas dapat diubah menggunakan mesin ini hingga bisa menjadi bahan bakar minyak yang bermanfaat,” ujar Dedi.
Mesin ini dibuat oleh siswa Jurusan Otomotif melalui kegiatan teaching factory (Tefa) SMK Muhammadiyah Way Sulan. Untuk menghasilkan sebuah mesin destilasi yang baik, para siswa harus melewati beberapa tahapan seperti perencanaan alat, persiapan alat dan bahan, perancangan alat, pengujian alat, dan analisis hasil. Saat ini mesin destilasi karya SMK Muhammadiyah Way Sulan sedang memasuki tahap penyempurnaan sebelum akhirnya dipasarkan ke masyarakat umum.
“Kita sedang melakukan uji coba pada minyak hasil destilasi untuk mengetahui kandungan bersih yang terdapat di dalam minyak hasil distilasi,” ucap Novan Ardian, guru Jurusan Otomotif, SMK Muhammadiyah Way Sulan.
Langkah progresif ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam upaya mendaur ulang, tetapi juga merespons kebutuhan mendesak untuk menciptakan solusi ramah lingkungan dalam sektor energi. Dengan tekad kuat untuk menciptakan dampak positif, SMK Muhammadiyah Way Sulan mengeksplorasi potensi baru dalam memanfaatkan limbah menjadi sumber energi yang bernilai. (Aya/Cecep)