Tularkan Semangat Anti Narkoba, Polmed Gelar Ngabuburit Indonesia Bersinar

Tularkan Semangat Anti Narkoba, Polmed Gelar Ngabuburit Indonesia Bersinar

Medan, Ditjen Vokasi - Politeknik Negeri Medan (Polmed) sukses menyelenggarakan Pertunjukan Seni dan Talkshow bertema “Ngabuburit Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkoba)”. Acara yang digelar di kampus Polmed tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi serta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara. 


Pertunjukan seni dan talkshow tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Direktur I Bidang Akademik Polmed,  Dr. Roslina, M.I.T serta Astrid Ramadiah Wijaya, selaku Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Hukum. Sementara narasumber yang hadir antara lain, Soritua Sihombing (Penyuluh Narkoba Ahli Madya BNN Provinsi Sumatera Utara), Amalia Meutia (Dosen Psikologi Universitas Sumatra Utara), Zakaria Sembiring, S.T., M.Sc. (Dosen Politeknik Negeri Medan), dan Elvira Dwi Arista (Duta Pelajar Anti Narkoba 2020). Acara ini juga dihadiri para mahasiswa Politeknik Negeri Medan serta LPM Neraca.


Pada sesi talkshow, Astrid mengungkapkan bahwa Badan Narkotika Nasional (BNN) terus berusaha melakukan pencegahan dalam memerangi narkoba. 


“Sampai saat ini Badan Narkotika Nasional terus berusaha melakukan pencegahan dalam memerangi narkoba dengan mengusung semangat ‘War On Drugs’  menuju Indonesia Bersinar (bersih narkoba),” kata Astrid.


Menurut Astrid, BNN telah mengungkap 851 kasus di 49 jaringan narkotika dengan tersangka sebanyak 1350 orang sepanjang tahun 2022 lalu.


Astrid berharap, pertunjukan seni dan talkshow ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba, khususnya generasi muda untuk terlibat aktif dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba. 


Selain talkshow, acara tersebut juga diisi dengan  lomba  sosmed challenge dengan tujuan untuk menarik partisipasi dalam penyebaran konten-konten positif melalui media sosial. 


Lebih lanjut Astrid menurutkan bahwa “Ada empat strategi dalam pendekatan P4GN, yakni soft power approach, hard power approach, smart power approach, dan cooperation. Yang paling utama ialah soft power approach perlu diupayakan untuk pencegahan dalam rehabilitasi terutama di civitas pendidikan seperti di kampus,” tegasnya.


Dalam kesempatan ini, Soritua Sihombing mengatakan bahwa, sebagai penyuluh narkoba, ia mendorong mahasiswa untuk turut menjauhi narkoba. “Jangan sampai terlibat dengan narkoba, menggunakan atau bahkan mengedarkannya,” kata Soritua.


Sementara itu, Dosen Politeknik Negeri Medan, Zakaria Sembiring mengatakan bahwa Politeknik Negeri Medan selalu menerapkan kedisiplinan tinggi terhadap mahasiswanya. Dengan kedisiplinan tersebut diharapkan dapat mencegah mahasiswa dari penyalahgunaan narkoba.


“Kedisiplinan yang menurun menjadi celah masuknya pengaruh narkoba bagi generasi muda. Saya ingin menghimbau agar disiplin harus tetap ditegakkan. Jadi, disiplinlah dengan dirimu sendiri,” ucap Zakaria.


Lebih lanjut Zakaria juga menjabarkan visi dari Politeknik Negeri Medan sebagai institusi pendidikan vokasi yang profesional dan unggul serta bertanggung jawab untuk menghasilkan mahasiswa pancasila.


Sementara itu, Duta Pelajar Anti Narkoba 2020, Elvira Dwi Arista menjabarkan pengalamannya sebagai duta anti narkoba. Menurut dia salah satu tugas duta anti narkoba adalah memberikan semangat kepada anak muda untuk ikut memerangi narkoba. Ia juga mengatakan bahwa menjadi remaja yang keren tanpa narkoba dapat dilakukan dengan mencari kesibukan dan mulai melakukan hal yang disukai.


“Kita bisa mencari kesibukan dan memulai hal disukai agar terhindar dari faktor narkoba, seperti mengikuti sanggar tari, tampil di berbagai event, dan lainnya,” ungkap Elvira.


Sebanyak 300 mahasiswa Politeknik Negeri Medan dan masyarakat umum turut hadir dalam kegiatan “Ngabuburit Indonesia Bersinar (bersih narkoba)”. Harapan pada kegiatan ini yaitu agar dapat ikut menularkan semangat anti narkoba bagi anak muda lainnya. (Polmed/Rifqi/Nan)