Tingkatkan Partisipasi Lulusan, Pelaksanaan Penelusuran Lulusan SMK Tahun 2024 Diperpanjang
Tasikmalaya, Ditjen Vokasi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya untuk peningkatan mutu pendidikan vokasi dengan penelusuran lulusan (tracer study) SMK. Penelusuran lulusan SMK pun resmi diperpanjang hingga 15 November 2024. Dalam rangka memastikan penelusuran lulusan SMK lebih optimal, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melaksanakan Pendampingan Penelusuran Lulusan SMK Tahun 2024 di Provinsi Jawa Barat pada Kamis (31-10-2024). Kegiatan yang dilaksanakan di Tasikmalaya ini bertujuan mendorong SMK di wilayah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, dan Kota Tasikmalaya agar lebih aktif mengisi data penelusuran lulusan. Hal ini sesuai amanat Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, yang mengharuskan pemantauan lulusan SMK secara berkala sebagai acuan untuk peningkatan mutu pendidikan vokasi. Direktur Mitras DUDI, Adi Nuryanto, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya penelusuran lulusan sebagai bentuk monitoring dan evaluasi kualitas lulusan SMK. “Penelusuran lulusan ini menjadi tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana lulusan pendidikan vokasi terserap di dunia kerja atau terjun sebagai wirausahawan. Data ini pula yang akan digunakan dalam penyusunan rapor pendidikan dan sebagai dasar kebijakan perencanaan pendidikan ke depan,” ujarnya. Menurut Adi, peran SMK sangat penting dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya terampil, tetapi juga siap menghadapi dinamika persaingan dunia kerja. Sementara itu, Ketua Tim Penyelarasan Pendidikan Vokasi, Sulistio Mukti Cahyono, menekankan perlunya kolaborasi antara dinas pendidikan, cabang dinas, dan kepala SMK di Jawa Barat agar dapat menjangkau lebih banyak alumni. “Provinsi Jawa Barat memiliki populasi siswa SMK yang besar sehingga perlu koordinasi intensif untuk memastikan seluruh lulusan terdata dengan baik. Data ini tidak hanya bermanfaat bagi sekolah, tetapi juga bagi Dinas Pendidikan dalam merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan daerah,” kata Sulis. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII, Dedi Suryadin, yang turut hadir secara langsung menyambut baik pendampingan ini. Menurut Dedi, kehadiran pemerintah pusat dan provinsi sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas data tracer study di Jawa Barat. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memotivasi dan meningkatkan partisipasi kepala sekolah dalam mendorong alumni mereka untuk mengisi data penelusuran lulusan,” ungkap Dedi.
Kegiatan pendampingan ini dihadiri oleh perwakilan SMK dari enam kabupaten/kota di Jawa Barat, serta pengawas dari wilayah XI, XII, dan XIII. Diharapkan melalui pendampingan ini, partisipasi SMK dalam tracer study dapat meningkat signifikan, guna memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lulusan yang berdaya saing tinggi. Pengisian platform penelusuran lulusan dapat diakses melalui laman https://tracervokasi.kemdikbud.go.id/. (Mitras DUDI/Zia/Cecep)