Tim Dosen Poliban Kenalkan Teknologi Digital untuk Memaksimalkan Potensi Desa

Tim Dosen Poliban Kenalkan Teknologi Digital untuk Memaksimalkan Potensi Desa

Kotabaru, Ditjen Vokasi - Pentingnya perkembangan teknologi terutama untuk sebuah desa mendorong tim dosen Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) untuk memperkenalkan teknologi digital ke desa. Program ini menjadi bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Poliban di Desa Teluk Tamiang, Kotabaru, Kalimantan Selatan. 


Ketua Jurusan Administrasi Bisnis, Poliban, Meyrissa, mengatakan bahwa pengabdian masyarakat merupakan bukti penerapan dari tridarma perguruan tinggi yang wajib dilakukan dosen setiap semesternya. 


"Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, kami bertujuan untuk mengembangkan pengelolaan desa serta potensi yang dimilikinya," kata Meyrissa. 


Menurut Meyrissa, di Desa Teluk Tamiang tersebut, para dosen memberikan pelatihan tentang berbagai topik, seperti membuat website profil desa, membuat website pemesanan akomodasi dan membuat media sosial desa wisata. 


“Kami juga membantu para staf daerah dalam mengelola website profil desa,” ucap Meyrissa. 


Tidak hanya Desa Teluk Tamiang, tim dosen juga memberikan pelatihan untuk perusahaan daerah Kotabaru dengan memberikan beberapa pelatihan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasinya. 


“Kami para dosen juga membuatkan profil untuk perusahaan daerah di Kotabaru dan memberikan pelatihan pengelolaan website dan pelatihan keamanan digital,” terangnya. 




Kegiatan pengabdian masyarakat yang diberikan oleh Meyrissa dan tim pengabdian yang berasal dari Program Studi Administrasi Bisnis, Manajemen Informatika, dan Bisnis Digital ini disambut positif oleh warga sekitar, termasuk Kepala Desa Teluk Tamiang dan Pimpinan di Perusahaan Daerah Kotabaru. 


Kepala Desa Teluk Tamiang, Hendra, mengatakan bahwa sangat bersyukur dengan adanya pengabdian masyarakat seperti ini dan berharap bisa bermanfaat bagi desa yang ia pimpin. 


“Pengabdian ini sangat bermanfaat bagi kami, karena kami belum mempunyai website profil desa dan media sosial desa, jadi potensi pariwisata yang kami miliki sebelumnya masih dikelola orang lain,” tandas Hendra. (Poliban/Nan/Cecep)