Sukseskan Tracer Study untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Vokasi

Sukseskan Tracer Study untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Vokasi

Jakarta, Ditjen Vokasi – Salah satu indikator keberhasilan proses pendidikan vokasi dapat dilihat dari kebermanfaatan lulusannya untuk masyarakat. Kebermanfaatan lulusan pendidikan vokasi dapat terlihat melalui hasil penelusuran lulusan atau yang biasa dikenal dengan tracer study.


Saat ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) sedang melakukan penelusuran lulusan pendidikan vokasi khususnya pada satuan pendidikan SMK. Nantinya hasil dari tracer study ini digunakan untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK.


Dalam rangka menyukseskan program tracer study tahun 2023 pada satuan pendidikan SMK, melalui kanal YouTube-nya, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras Dudi), Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Ditjen Pendidikan Vokasi melakukan webinar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Tracer Study SMK tahun 2023 (03-08-2023).


Salah satu indikator kualitas lulusan SMK adalah kemanfaatan lulusan SMK di masyarakat. Kebermanfaatan ini diukur melalui jumlah capaian lulusan yang bekerja, melanjutkan studi, dan berwirausaha.


Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyampaikan bahwa tracer study merupakan bagian penting dalam proses penjaminan mutu kualitas pendidikan vokasi. Tracer study menjadi salah satu aspek yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Perpres ini mengamanatkan bahwa hasil penelusuran tamatan secara berkala merupakan tolak ukur untuk meningkatkan mutu pendidikan vokasi di seluruh Indonesia.


Informasi dan data yang diperoleh dari tracer study akan dimanfaatkan untuk merencanakan proses perbaikan proses pembelajaran di sekolah, merancang berbagai program peningkatan kualitas, bahkan untuk memperbaiki regulasi.


“Hasil tracer study tidak selesai sampai di pelaporan hasil. tracer study hanya mengukur indikator dan tindak lanjut dari tracer study lah yang penting. Oleh karenanya kami mengajak seluruh pihak untuk sama-sama bekerja sama menyukseskan pelaksanaan tracer study pendidikan vokasi tahun 2023. Kita harapkan kemajuan pendidikan vokasi di Indonesia terus berlangsung dan membawa kejayaan bagi bangsa kita. Mari kita sukseskan tracer study untuk vokasi dan industri yang bermutu,” ucap Kiki.


Direktur SMK, Wardani Sugiyanto menuturkan bahwa mulai tahun 2021 Dirjen Pendidikan Vokasi sedang melakukan penelusuran tamatan pendidikan vokasi. Tracer study untuk jenjang SMK sebagaimana diamanatkan dalam Perpres No. 68 Tahun 2022 diharapkan dapat memantau dan mengukur para lulusan satuan pendidikan vokasi.



Pada tahun 2022 juga telah dilakukan tracer study dan sebanyak 528.747 (32,59%) lulusan yang berasal dari 7.625 SMK telah berpartisipasi pada tracer study SMK tahun 2022. Pada tahun 2023 ini yang menjadi sasaran tracer study di SMK adalah lulusan SMK tahun ajaran 2021 dan 2022, seluruh satuan pendidikan SMK serta dunia kerja yang menjadi mitra SMK dalam berbagai pengembangan mutu pendidikan di SMK terutama dunia kerja yang merekrut lulusan SMK.


Tracer study ini juga akan mendapatkan umpan balik dari para lulusan dan juga dari industri sebagai bahan untuk melakukan perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi di satuan pendidikan. Oleh karena itu kami sangat berharap adanya kerja sama dari seluruh pihak terutama dari SMK serta dunia kerja dan dunia industri untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam menyukseskan tracer study yang pada akhirnya akan menjadi rutinitas setiap tahun dan berkelanjutan di SMK. Sukseskan tracer study untuk SMK yang makin hebat,” tutur Wardani.


Sementara itu, Plt. Direktur Mitras DUDI, Uuf Brajawidagda, menyampaikan bahwa tahun 2023 ini adalah tahun ketiga tracer study dilaksanakan. Berbagai perbaikan terus dilakukan di setiap tahunnya. Tracer study tahun 2023 akan memotret data dari industri sehingga bisa didapatkan informasi tentang seberapa sesuai bidang kerja yang saat ini dijalani oleh lulusan pendidikan vokasi.


“Hasil dari tracer study nantinya akan ditampilkan dalam rapor pendidikan hasilnya akan ditampilkan antara lain di rapor pendidikan, standar biaya masukan (SBM) sehingga daerah pun diharapkan dapat merasakan manfaat dari tracer study kemudian dari sisi Kemendikbudristek nantinya tracer study ini dapat memberikan gambaran bagi kita terkait kebijakan-kebijakan apa yang pas bagi SMK. Apabila datanya kosong kita tidak mendapatkan gambaran yang pas kondisi sebuah SMK. Ini adalah ikhtiar kita bersama mari kita sukseskan bersama tracer study tahun ini untuk masa depan yang lebih cemerlang,” ucap Uuf. (Aya/Cecep)