SMKN 1 Tulungagung Pertahankan Kualitas Bidang Pertanian untuk Keberlanjutan Pangan Masa Depan

SMKN 1 Tulungagung Pertahankan Kualitas Bidang Pertanian untuk Keberlanjutan Pangan Masa Depan

Tulungagung, Ditjen Vokasi – Pertanian merupakan salah satu sektor vital dalam memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat. Di era yang terus berkembang ini tantangan dalam bidang pertanian semakin kompleks, mulai dari perubahan iklim hingga teknologi pertanian yang semakin berkembang.


Untuk menghadapi hal tersebut, SMKN 1 Tulungagung, Jawa Timur, mencoba untuk terus meningkatkan kualitas pembelajarannya di bidang pertanian. SMK yang memiliki fokus pada bidang pertanian ini memiliki peran strategis dalam menghasilkan tenaga kerja terampil di sektor pertanian demi keberlanjutan pangan masa depan.


Dengan metode yang terus disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri, SMKN 1 Tulungagung mampu mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan di bidang pertanian. Bidang pertanian di sini tidak hanya yang berkaitan dengan tanaman saja, tetapi juga yang berkaitan dengan perikanan dan peternakan.


Perkembangan teknologi seperti pertanian vertikal, hidroponik, dan penggunaan sensor dalam pemantauan tanaman menjadi peluang besar untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. SMKN 1 Tulungagung tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memperkenalkan siswa pada aplikasi teknologi modern dalam pertanian melalui fasilitas laboratorium yang memadai.


Proses pembelajaran di SMKN 1 Tulungagung tidak berhenti di ruang kelas. Program pendidikan berkelanjutan seperti teaching factory (Tefa) dan pengembangan literasi bahasa yang menekankan pada inovasi pertanian. Kegiatan tersebut tidak hanya untuk menghasilkan produk inovasi yang bermanfaat, tetapi juga untuk memastikan bahwa para lulusan SMKN 1 Tulungagung tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan untuk sukses dalam karier pertanian mereka.


Kegiatan Tefa yang dilakukan di sekolah ialah dalam rangka untuk mendorong minat dan kreativitas siswa dalam berwirausaha di bidang pertanian. Melalui kegiatan ini, para siswa diajarkan untuk mengembangkan ide bisnis yang inovatif dan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi pertanian lokal.


Kepala SMKN 1 Tulungagung, Muhari, menyampaikan bahwa dalam proses pembelajaran, pihak SMKN 1 Tulungagung selalu menanamkan nilai-nilai kewirausahaan pada diri setiap siswa. 


“Kita selalu mendorong para siswa untuk bisa bekerja di luar negeri. Harapannya dengan penghasilan yang besar tersebut dapat menjadi modal untuk para siswa membuka usaha di dalam negeri,” ucap Muhari. 


Semua kegiatan yang dilakukan di SMKN 1 Tulungagung membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Pasalnya di tengah perkembangan zaman yang mengagungkan teknologi terkini, animo masyarakat terhadap keberadaan Jurusan Pertanian di SMKN 1 Tulungagung kian meningkat. Bagas Putra Irawan, siswa kelas XI Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, SMKN 1 Tulungagung menyampaikan bahwa Jurusan ATPH adalah jurusan yang telah lama diincar. Berangkat dari latar belakang keluarga yang berkecimpung di dunia pertanian, Bagas termotivasi untuk mendalami bidang ini agar ia bisa menguasai teknologi terbaru terkait pertanian. 


“Teknologi pertanian ini cepat sekali berkembang dan saya ingin mempelajari itu untuk diimplementasikan di wilayah saya dahulu agar pertanian di wilayah tempat tinggal saya dapat maju berkembang dengan pesat,” ucap Bagas.



Ada berbagai jenis produk Tefa yang telah dihasilkan oleh SMKN 1 Tulungagung, seperti kerupuk tulang ikan yang merupakan olahan hasil perikanan, serbuk jahe, bakery, buah melon hidroponik, kopi, dan lainnya. Olahan-olahan tersebut menjadi salah satu objek yang banyak diburu oleh masyarakat, khususnya untuk olahan rumput laut berupa cendol rumput laut yang diberi nama Cendol Pargoy. 


Cendol rumput laut ini tidak pernah sepi oleh permintaan masyarakat, bahkan cendol olahan SMKN 1 Tulungagung ini telah menjadi menu andalan di beberapa rumah sakit di Tulungagung. (Aya/Cecep)