Profesor Asal UK Berikan Tip Tingkatkan Skill untuk Insan Vokasi Bidang Pariwisata

Profesor Asal UK Berikan Tip Tingkatkan Skill untuk Insan Vokasi Bidang Pariwisata

Bandung, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi memiliki cakupan bidang yang luas, salah satunya adalah pariwisata. Industri pariwisata yang beragam, mulai dari perhotelan, F&B, dan bahkan event membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Maka dari itu, Politeknik Negeri Bandung (Polban) sebagai satuan pendidikan vokasi turut berinovasi dengan menyelenggarakan Kompetisi Pariwisata Indonesia (KPI) ke-14.


Agenda tahunan tersebut mengundang berbagai organisasi mitra dan industri, baik dari dalam maupun luar negeri. Organisasi mitra internasional yang turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Asia Pacific Institute for Events Management (APIEM). David Hind selaku Presdir APIEM sekaligus profesor di perguruan tinggi United Kingdom (UK) memberikan kesan positif dari penyelenggaraan kompetisi tersebut. 


“Kegiatan ini menumbuhkan semangat pariwisata, khususnya di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Tentu perlu diimbangi dengan SDM yang profesional pula,” ujar David Hind pada Rabu (14-05-2024).


Selain itu, David pun memberikan beberapa tip untuk insan vokasi di bidang pariwisata agar mampu meningkatkan keterampilan. Menurutnya, hal yang pertama yang perlu diperhatikan adalah kesungguhan belajar para peserta didik. 


David menerangkan bahwa kegiatan belajar di kelas memang sangat penting, tetapi menempuh ilmu pariwisata harus banyak melakukan praktik. 


“Saya rasa keunggulan pendidikan vokasi di bagian ini. Maka dari itu, peserta didik vokasi harus memanfaatkan berbagai macam proyek tersebut untuk menambah pengalaman,” tegas David.


David pun melanjutkan agar memilih institusi atau industri pariwisata internasional untuk magang maupun bekerja. Menurutnya, institusi internasional mampu memberikan pengalaman lebih kepada peserta didik vokasi di bidang pariwisata sehingga memberikan dampak belajar yang lebih besar.


“Industri pariwisata internasional dapat memberikan pemahaman kelas dunia kepada peserta didik sehingga nantinya mampu bersaing secara global,” pungkas David. 


Menurut David meningkatkan keterampilan di bidang pariwisata lainnya adalah dengan menjadi volunteer/relawan. Dengan menjadi relawan di bidang event dan pariwisata akan menambah kepercayaan diri peserta didik untuk terjun ke industri.


“Tentunya jika sudah banyak mengikuti kegiatan relawan maka akan menambah portofolio,” tutur David. 


Terakhir, David pun berpesan kepada satuan pendidikan untuk terus berupaya mengoptimalkan pembelajaran kepada peserta didik. Pastikan peserta didik diberikan fasilitas, materi, dan pembelajaran berstandar industri pariwisata berstandar internasional yang memadai. (Zia/Cecep)