SMK Jadi Ekosistem yang Baik untuk Tumbuhkan Talenta di Industri Esports

SMK Jadi Ekosistem yang Baik untuk Tumbuhkan Talenta di Industri Esports

Bogor, Ditjen Vokasi - Keberadaan esports yang kian populer tidak hanya membuka peluang karier bagi gamer untuk menjadi atlet, akan tetapi juga memicu berbagai jenis pekerjaan baru. Dengan keunggulan spesifik yang dikembangkan di SMK, SMK Pusat Keunggulan bisa menjadi ladang subur untuk lahir dan tumbuh berkembangnya talenta-talenta di bidang industri yang kian digemari ini.


Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wardani Sugiyanto, dalam acara Esports Next dan kunjungan kinetik ke SMKN 1 Ciomas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (6-10-2023) mengatakan bahwa dengan semakin populernya esports dalam beberapa tahun terakhir ini telah memunculkan kebutuhan baru akan jenis-jenis pekerjaan yang terkait erat dengan industri ini.


“Anak muda, SMK-SMK di Indonesia harus menangkap peluang ini,” kata Wardani. 




Menurut Wardani, SMK memiliki peluang yang sangat besar untuk menumbuhkan ekosistem industri esports di Indonesia. Beberapa kompetensi keunggulan yang dikembangkan melalui program SMK Pusat keunggulan erat terkait dengan bidang esports seperti seperti kompetensi keahlian animasi, produksi dan siaran program televisi, serta pengembangan perangkat lunak dan gim. Salah satunya seperti SMKN 1 Ciomas yang menjadi salah satu SMK pelaksana program SMK Pusat Keunggulan bidang animasi. 


“Selain SMKN 1 Ciomas, kami memiliki banyak SMK-SMK dengan kompetensi yang erat sekali dengan industri ini dan mereka memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan gim dengan sentuhan lokal,” kata Wardani menambahkan. 


Selain dukungan melalui SMK Pusat Keunggulan, kebijakan Merdeka Belajar juga dapat menjadi pendorong tumbuh suburnya talenta-talenta di bidang esports. Arah Kurikulum Merdeka yang menitikberatkan pada upaya mempertajam bakat dan minat siswa, menurut Wardani akan memfasilitasi guru dan murid untuk mendalami bidang esports ini. 


“Dengan Kurikulum Merdeka, guru jangan ragu-ragu lagi untuk mempertajam minat para siswa yang memang ingin mendalami esports. Apalagi pasar dan potensi esports sangat besar,” ujar Wardani. 


Oleh karena itu, Wardani sangat berharap agar SMKN 1 Ciomas dan SMK-SMK lainnya dapat menjadi pusat bagi tumbuh kembangnya talenta esports di Indonesia. Para siswa dapat mengambil peran baik sebagai atletnya maupun mereka yang berada di balik layar, seperti menjadi pengembang gimnya. 


Sementara itu, Sekretaris Jenderal Piala Presiden Esports 2023, Agung Rusmana, mengatakan bahwa elemen yang tampak pada esports mungkin hanya sebatas tim dan atlet yang bertanding. Akan tetapi, potensi lapangan kerja dari industri ini ternyata sangat besar.

Agung mencontohkan, ekosistem esports membutuhkan shoutcaster. Profesi ini mirip dengan komentator dalam olahraga konvensional. Selain itu, ada juga profesi editor video yang sangat dibutuhkan seiring dengan minat masyarakat akan konten-konten gim esports yang juga semakin meningkat di berbagai platform. (Nan/Cecep)