SIMON AIR, Inovasi Dosen Sekolah Vokasi IPB University untuk Pantau Kualitas Air

SIMON AIR, Inovasi Dosen Sekolah Vokasi IPB University untuk Pantau Kualitas Air


Bogor, Ditjen Vokasi - Inovasi insan vokasi menghasilkan solusi. Kolaborasi dosen vokasi dari Sekolah Vokasi IPB University berhasil mengembangkan SIMON Air atau sistem monitoring air. Alat ini sangat membantu para pembudi daya maupun penghobi ikan dalam memantau kondisi kualitas air di kolam maupun di akuarium.


Sebagaimana diketahui, air merupakan media yang sangat penting dan diperlukan dalam proses budi daya ikan. Kualitas air yang baik sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan ikan dan menentukan keberhasilan budi daya ikan. 


Akan tetapi, seringkali para pembudidaya ikan maupun penghobi ikan mengalami kerugian yang disebabkan oleh kematian ikan akibat kualitas air yang tidak sesuai standar. Dilatarbelakangi oleh kondisi itulah, dosen Sekolah Vokasi IPB University kemudian mengembangkan SIMON AIR yang dapat membantu menjaga kualitas air.


“Saat ada kematian ikan, biasanya kita akan cross check kondisi airnya. Oh ternyata airnya sudah tidak sesuai standar,” kata dosen Program Studi Teknologi dan Manajemen Pembenihan, Sekolah Vokasi IPB University, Andri Hedriana sebagaimana dikutip dari YouTube IPB TV.


Andri merupakan dosen pengembang SIMON AIR. Ia bekerja sama dengan dosen dari program studi lainnya, yakni Walidatush Sholihah dari Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer, Sekolah Vokasi IPB University.


Menurut Andri, dengan alat tersebut para pembudi daya atau pengusaha ikan dapat mendeteksi kualitas air. Dengan demikian mereka dapat memastikan bahwa ikan mereka masih dalam kondisi yang nyaman, stabil. 


“Harapannya adalah kualitas air tetap terjaga sehingga kita bisa memelihara ikan tetap produktif dan hasilnya tetap tinggi,” kata Andri.

SIMON AIR, lanjut Andri, merupakan teknologi yang dapat membantu  memantau kualitas air secara real time berdasarkan parameter yang mempengaruhi kualitas air. Hasil pemantauan kualitas air tersebut kemudian dikirimkan melalui aplikasi Website SIMON AIR.


Sementara itu, Walidatush Sholihah dari Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer, Sekolah Vokasi IPB University mengatakan bahwa SIMON AIR terdiri atas lima sensor yang berfungsi untuk menghitung enam parameter yang menunjukkan kualitas air, di antaranya seperti  salinitas, suhu, PH, dan sebagainya.


 “Jadi, sistem ini terdiri atas alat dan aplikasi berupa website. Alat ini dipasang di bibir akuarium kemudian nanti sensor yang terpasang akan memantau secara real time setiap tiga detik dan kemudian hasilnya akan dialirkan ke aplikasi untuk dibaca,” kata Walidatush.


Proses uji coba alat ini sendiri sudah dilakukan di akuarium untuk ikan Arwana Silver. Ujicoba sudah dilakukan sejak tahun 2022 dan di tahun  tahun 2023 meruoakan tahun ke dua pengembanhan SIMON AIR. 


“Berdasarkan pengujian yang sudah dilakukan maka akurasi alat ini mencapai lebih dari 80 persen,” kata Walidatush. (Sekolah Vokasi IPB University/Nan/Cecep)