Sekda Papua Barat: Pendidikan Vokasi Penting untuk Optimalisasi Pengolahan Potensi Daerah
Manokwari, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam Papua Barat. Untuk itulah, ekosistem kemitraan dan inovasi daerah yang melibatkan pendidikan vokasi, pemerintah daerah (Pemda), serta industri harus terus didorong dalam rangka mendukung pembangunan dan inovasi di Papua Barat.
Hal tersebut mengemuka dalam diskusi publik Konsorsium Mitras Dudi Papua Barat Fokus Penguatan Ekosistem Kemitraan dan Inovasi di Provinsi Papua Barat yang digelar di Hotel Aston Niu Manokwari, Rabu (8-11-2023). Diskusi tersebut sekaligus menjadi wadah penting untuk menggali dan mempertajam ide-ide yang mendukung arah pembangunan Papua Barat yang berkelanjutan.
Pelaksana Harian (Plh.) Sekda Provinsi Papua Barat, Yacob Fonataba, dalam paparannya mengatakan bahwa Papua Barat memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, mulai dari bidang pertambangan, perikanan, hingga kehutanan. Sayangnya berbagai pengelolaan sumber daya tersebut belum sepenuhnya optimal dan masih perlu ditingkatkan.
“Perlu ada perbaikan dalam pengelolaan sumber daya alam Papua Barat ini agar potensi alam Papua Barat bisa dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat,” kata Yacob Fonataba.
Dari sisi pertanian dan ketahanan pangan, lanjut Yacob, Papua Barat juga memiliki banyak lahan yang masih bisa dioptimalkan untuk pertanian dan mendukung ketahanan pangan Papua Barat. Hal tersebut mengingat Papua Barat masih dihadapkan pada persoalan kerawanan pangan yang ditandai dengan tingginya angka stunting di daerah tersebut.
“Daratan Papua Barat memiliki luas sekitar 60.000 hektare. Dari luas ini, hanya sekitar 10.000 hektare yang digunakan untuk pertanian khusus. Inovasi dan teknologi dalam produksi makanan perlu diutamakan,” tegasnya.
Oleh karena itu, Yacob menyoroti pentingnya pendidikan vokasi sebagai upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia untuk mengoptimalkan potensi Papua Barat.
“Pendidikan vokasi memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam dan juga pertanian di Papua Barat,” ujarnya.
Yacob pun berharap, kolaborasi antara dunia pendidikan, Pemda, dan industri, dapat berdampak positif pada pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan di Papua Barat.
“Melalui upaya kolaboratif ini kami berharap dapat mengatasi permasalahan dan memanfaatkan potensi wilayah ini untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Yacob.
Ilmuwan dan akademisi terkemuka dari Universitas Negeri Papua, Prof. Dedi I. Inan, yang menjadi salah satu narasumber dalam diskusi tersebut mengatakan pentingnya penelitian dan pengembangan dalam memanfaatkan potensi daerah di Papua Barat.
“Konsep-konsep inovatif untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Papua Barat harus terus ditingkatkan dengan membangun sumber daya manusia yang unggul,” kata Prof. Dedi I. Inan.
Plt. Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Papua Barat, Abdul Haviedz Fatamasya, menilai peran pemerintah daerah sangat penting dalam mendukung pengembangan inovasi dan kemitraan. Sementara itu, Direktur Eksekutif Kadin Papua Barat, Ester H. Karesina, mengatakan bahwa sektor swasta berkomitmen untuk mendukung pengembangkan kemitraan dan inovasi. Termasuk memberikan pandangan mendalam tentang peluang-peluang yang ada bagi pengusaha-pengusaha lokal.