Sehat dengan Herbal! SMKN 2 Bangkalan Kembangkan Teh Kelor dan Teh Bidara
Bangkalan, Ditjen Vokasi PKPLK – Tradisi minum teh adalah salah satu tradisi yang berkembang di Indonesia. Selain komoditas kopi, teh adalah komoditas hasil perkebunan yang dengan mudah dijumpai di Indonesia.
Ada berbagai jenis teh yang berkembang di Indonesia, seperti teh hitam, teh merah, teh oolong, dan lain sebagainya. Dewasa ini banyak orang yang memanfaatkan tanaman herbal untuk diolah menjadi ekstrak daun teh.
SMKN 2 Bangkalan, Jawa Timur, melalui Konsentrasi Keahlian Teknik Kimia Industri, pun mengambil peran dengan mengembangkan teh herbal berbahan dasar daun kelor dan daun bidara. Daun kelor dan daun bidara dikenal sebagai tanaman yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Selain kaya akan vitamin, kedua daun ini juga mengandung antioksidan dan antiinflamasi yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menangkal radikal bebas. Keberadaannya yang melimpah ini kemudian dimanfaatkan oleh SMKN 2 Bangkalan dengan mengolahnya menjadi ekstrak daun teh.
Kepala SMKN 2 Bangkalan, Nur Hazizah, menyampaikan bahwa pengolahan teh ini adalah salah satu bagian dari pengembangan produk teaching factory (Tefa). Melalui kegiatan ini, siswa SMKN 2 Bangkalan diajarkan untuk kreatif dan mampu melihat peluang pasar.
“Kemampuan teori mereka harus diimbangi dengan kemampuan teknis sehingga ketika mereka telah lulus dari sekolah mereka sudah matang untuk terjun ke dunia kerja ataupun terjun ke dunia wirausaha,” ucap Nur Hazizah.
Sementara itu, Apriliyati Widiyastuti, guru Konsentrasi Keahlian Teknik Kimia Industri, SMKN 2 Bangkalan, menyampaikan terkait meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat. Teh herbal seperti ini memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif minuman sehat. Langkah SMKN 2 Bangkalan dalam mengembangkan teh kelor dan bidara tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sekolah untuk turut serta dalam inovasi berbasis kearifan lokal.
“Inovasi semacam ini perlu didukung dan terus dikembangkan mengingat potensi alam kita itu luar biasa. Pengolahan yang tepat akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Apriliyati Widiyastuti. (Aya/Cecep)