Satuan Pendidikan Vokasi Turut Ramaikan Pekan Gastronomi Prancis
Jakarta, Ditjen Vokasi - Sejumlah satuan pendidikan vokasi turut berpartisipasi pada Pekan Gastronomi Prancis yang berlangsung sejak 12—19 Oktober 2023. Tidak hanya bisa mengenal ragam jenis makanan Prancis, keterlibatan satuan pendidikan vokasi di acara tersebut sekaligus dapat menambah kompetensi para siswa.
Pekan Gastronomi Perancis di Indonesia “Le Goût de France – Cita Rasa Perancis, j’adore !” merupakan pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Perancis di Indonesia, Institut Français Indonésie (IFI), dan Business France Indonesia, serta didukung oleh Disciples d’Escoffier Indonesia.
Ragam kegiatan digelar di sejumlah satuan pendidikan vokasi, mulai dari SMK hingga politeknik. Di Politeknik Negeri Media Kreatif, rangkaian Pekan Gastronomi Prancis diisi dengan Lokakarya Pengetahuan Dasar Seorang Butcher yang diikuti oleh sekitar 220 mahasiswa Jurusan Seni Kuliner dan Pengelolaan Perhotelan angkatan 2022/2023.
Sementara di SMKN 57 Jakarta dan SMKN 27 Jakarta, rangkaian kegiatan Pekan Gastronomi Perancis di Indonesia “Le Goût de France – Cita Rasa Prancis, j’adore !” diisi dengan workshop dan demo masak hidangan Perancis. Sejumlah siswa di SMKN 57 Jakarta melakukan praktik langsung membuat hidangan Prancis dengan bimbingan chef dari Prancis.
Ketua Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Media Kreatif, Anindita Budi Astuti, menyambut baik kegiatan lokakarya butcher. Melalui lokakarya tersebut, para mahasiswa yang bisa memperoleh pengetahuan terkait profesi butcher yang mungkin masih belum terlalu familier di masyarakat Indonesia.
“Ini merupakan kehormatan besar karena aktivitas ini merupakan roadshow pertama yang memang diperuntukan bagi mahasiswa,” kata Anindita.
Pertukaran Kuliner dan Budaya
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone, mengatakan bahwa Pekan Gastronomi ini merupakan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih baik keragaman gastronomi Prancis dan mempromosikan pertukaran kuliner dan budaya antara Prancis dan Indonesia.
“Seni kuliner Prancis seringkali dikenal melalui restoran-restorannya yang ternama dan eksklusif. Padahal, restoran sejenis bistro dan brasserie, toko-toko roti dan kue, maupun kafe-kafe menawarkan produk-produk dengan harga terjangkau,” kata Fabien.
Gastronomi Prancis, lanjut Fabien, juga merupakan masakan keluarga yang resep-resepnya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi, di mana pertukaran dan rasa ingin tahu menjadi inti dari hidangan Prancis.
“Seni tata boga Prancis oleh UNESCO dimasukkan ke dalam warisan budaya tak benda umat manusia pada tahun 2010,” tambah Fabien.
Pekan Gastronomi Prancis di Indonesia melibatkan lebih dari 150 restoran dan lembaga-lembaga mitra di seluruh Nusantara, terutama di wilayah-wilayah Jakarta, Bandung, Bogor, Jambi, Seminyak, Denpasar, Sanur, Ubud, Makassar, Medan, Pasuruan, Surabaya, Tangerang, dan Yogyakarta.
Beragam acara akan diselenggarakan, seperti “Menu ala Prancis” yang dihidangkan di restoran-restoran mitra, perlombaan, pemutaran film, pertemuan dan diskusi, serta kelas memasak. Sebanyak lima belas demo memasak dijadwalkan dan akan diadakan di sejumlah sekolah menengah kejuruan dan perguruan tinggi.
Terakhir, lomba resep Prancis terbaik tingkat nasional juga telah diluncurkan di Instagram. Lomba ini terbuka bagi siapa saja. Sepuluh orang pembuat video terbaik akan diundang ke grand final yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 19 Oktober 2023.
Pada kesempatan tersebut, dewan juri yang terdiri atas chef-chef dari Perancis dan Indonesia, termasuk Gilles Marx sebagai Ketua Himpunan Murid Escoffier Indonesia, akan menentukan pemenangnya. Hadiah utama adalah perjalanan ke Prancis untuk mengenal kuliner khas Prancis (mencakup tiket pesawat pergi-pulang, uang saku, akomodasi untuk satu minggu, dan visa). (Nan/Cecep)