Revolusi Pakan Ternak: Mesin Pencacah Canggih Karya SMKN 2 Sumbawa Besar
Sumbawa, Ditjen Vokasi – Saat ini perkembangan teknologi kian berjalan begitu cepat. Hal ini berdampak pada semua sektor kehidupan termasuk sektor peternakan.
Beternak merupakan salah satu aktivitas yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Kegiatan yang tidak mungkin dilewatkan dalam kegiatan ini ialah pemberian pakan untuk hewan ternaknya. Para peternak harus menghabiskan waktu lumayan banyak untuk menyediakan pakan untuk hewan ternaknya. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah inovasi yang dapat mempermudah dalam penyediaan pakan ternak.
Untuk menjawab tantangan tersebut, SMKN 2 Sumbawa Besar, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pun merancang mesin pencacah ternak. Mesin ini dibuat oleh siswa dari Konsentrasi Keahlian Teknik Pemesinan, Teknik Pengelasan, dan Teknik Elektronika Industri. Mesin ini dirancang dengan menggunakan komponen lokal dan teknologi sederhana yang efektif.
Kepala SMKN 2 Sumbawa Besar, Khaeruddin, menyampaikan bahwa inovasi tersebut muncul dari kebutuhan akan alat yang dapat mempercepat proses pencacahan pakan ternak yang selama ini masih dilakukan secara manual oleh para peternak di wilayah Sumbawa Besar dan sekitarnya.
“Mesin ini tidak hanya canggih, tetapi juga efisien dan sangat membantu para peternak dalam meningkatkan kualitas serta produktivitas pakan ternak mereka,” ucap Khaeruddin.
Untuk membuat satu mesin pencacah pakan ternak, para siswa membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Mesin ini dijalankan dengan menggunakan energi listrik dengan daya listrik yang mencapai 120 volt dan torsi putaran mesin yang mencapai 2.800 rpm dengan kapasitas 25 kg bahan pakan.
Ketua Pengembangan Inovasi SMKN 2 Sumbawa Besar, Indra, menuturkan bahwa sebelum mesin ini dibuat, para siswa melakukan riset terlebih dahulu. Mesin ini dilengkapi dengan sensor dan mata pisau yang bisa mencacah dua bahan pakan sekaligus.
“Saat ini kita sedang menyempurnakan mesin ini dengan mengganti energi listrik ke energi surya sehingga mudah dibawa dan petani pun bisa menggunakannya tanpa pusing memikirkan kabel,” ucap Indra.
Para petani yang berminat dengan alat ini bisa memesannya langsung ke SMKN 2 Sumbawa Besar mulai dari harga 10—30 juta. (Aya/Cecep)