Rancang Menu untuk Anak Autis, Mahasiswa Poltekba Menang di Olimpiade Vokasi 2023
Balikpapan, Ditjen Vokasi - Mahasiswa perguruan tinggi vokasi terus didorong untuk melahirkan inovasi dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah inovasi berupa menu dan resep healthy bento for autism children karya mahasiswa Program Studi D-3 Tata Boga, Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba).
Tidak hanya mampu berinovasi dengan meracik dan membuat menu bento khusus untuk anak-anak autis, menu spesial ini juga berhasil menorehkan prestasi dengan menjadi juara pada Olimpiade Vokasi 2023. Ajang olimpiade tersebut diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta beberapa waktu lalu.
“Menu dan resep kami berjudul healthy bento for autism children dan meraih peringkat ketiga untuk kategori lomba cipta menu dan resep di ajang Olimpiade Vokasi 2023,” kata Afifah Ghina Putri Arji, mahasiswa D-3 Tata Boga yang terlibat dalam perlombaan tersebut.
Selain Afifah, mahasiswa lain yang ikut dalam ajang tersebut adalah Nur Aulia Naylafaiza dan Salma Eka Ramadhanis. Menu yang dirancangan oleh tim mahasiswa Poltekba tersebut berupa otak-otak patin, bola tempe crispy, saute brokoli wortel jagung, dan puding melon pepaya. Semua menu tersebut dirancang bebas dari zat gluten atau gluten free. Sebagai menu sehat, makanan tersebut juga dipastikan bebas bahan penyedap.
Menurut Afifah, tim mahasiswa Poltekba sengaja memilih menu dengan bahan-bahan pangan lokal yang mudah didapat. Dengan demikian diharapkan menu-menu sehat tersebut dapat diaplikasikan oleh para ibu rumah tangga untuk menu makanan sehat bagi putra-putri mereka. Utamanya adalah bagi para ibu yang memiliki anak autis.
Sementara itu, dosen pendamping dalam kejuaraan tersebut, Praseptia Gardiarini, mengaku bangga dengan hasil yang dicapai oleh mahasiswanya tersebut. Ia berharap capaian dari para mahasiswa tersebut dapat menambah pengalaman sekaligus menjadi bekal yang bermanfaat saat mereka terjun ke dunia industri nantinya.
“Ini bisa diaplikasikan ke dunia kerja nanti,” kata Praseptia.
Menurut Praseptia, dalam perlombaan yang dilakukan secara daring tersebut, mahasiswanya diminta untuk merancang menu yang kemudian dibuat ke dalam bentuk PDF untuk kemudian dikirim ke pihak panitia.
“Jadi, kami pada dasarnya belum puas, mengingat kami sangat menginginkan untuk tampil secara tatap muka untuk praktik memasak, namun hanya online saja dalam menyeleksi dan penjurian,” ujar Praseptia.
Usai ini, Praseptia mengatakan akan terus mengasah kemampuan para mahasiswa. Dalam waktu dekat, mahasiswanya juga akan mengikuti lomba vokasi serupa di Bali dengan tema berbeda.
“Kami para dosen-dosen akan terus mengasah kemampuan mahasiswa sehingga layak menjadi SDM unggul dan berdaya saing,” kata Praseptia. (Poltekba/Nan/Cecep)