Raih Penghargaan, Inovasi Tempat Sampah Otomatis Karya AKN Pacitan Bantu Kesadaran Lingkungan
Pacitan, Ditjen Vokasi - Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pacitan kembali mengharumkan nama pendidikan vokasi melalui karya inovasi dosen dan mahasiswanya. Inovasi Alat SIMPATIS (Sistem Pendeteksi Sampah Otomatis) meraih penghargaan di Malam Penganugerahan Pacitan Innovation Award 2024 yang digelar pada Senin (2-12-2024) yang bertempat di Pendopo Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Pacitan Innovation Award (PIA) merupakan sebuah ajang inovasi yang digelar Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan pengembangan Daerah (Bappedalitbang). Kegiatan ini melibatkan beragam unsur mulai dari perangkat daerah OPD, Kecamatan, pelajar/mahasiswa dan guru/dosen dari sekolah/lembaga pendidikan, aparatur desa/kelurahan, ASN, dan masyarakat umum lainnya.
Dari 146 karya inovasi yang terkumpul, AKN Pacitan berhasil meraih Juara Harapan II di ajang penghargaan bergengsi tersebut. Inovasi ini digagas oleh dosen AKN Pacitan yakni Tamara Maharani dan Dhodit Rengga Tisna, yang melibatkan 3 mahasiswa: Rendi Prasetyo, Amanda Ragil Saputra, dan Wahyu Aji Saputra.
Selaku Ketua Tim, Tamara Maharani mengungkapkan bahwa inovasi ini merupakan hasil luaran (output) dari projek penelitian dengan mitra TPS Sido Makmur, Sidoharjo Pacitan yang dilaksanakan oleh dosen serta menjadi bagian dari tugas akhir mahasiswa yang selanjutnya diikutkan dalam lomba inovasi PIA kategori ASN
“Keikutsertaan dalam PIA sendiri prosesnya cukup panjang sejak bulan Mei 2024, mulai dari pendaftaran, paparan dan interview, kunjungan lapangan, dan pengumuman pada malam penganugerahan,” jelas Tamara.
Inovasi yang Bisa Selesaikan Masalah Lingkungan
Sampah dan lingkungan masih menjadi masalah yang belum terselesaikan dengan maksimal. Inovasi SIMPATIS ini, menurut Tamara, mampu mengurangi masalah lingkungan dengan membantu memilah sampah secara otomatis.
“Cara kerja dari SIMPATIS adalah menggunakan data sheet berupa image atau foto yang telah diintegrasikan. Jadi, saat sampah didekatkan ke kamera, algoritma akan mencocokkan dengan klasifikasi data yang ada,” terang Tamara.
Lebih lanjut, Tamara menjelaskan bahwa saat klasifikasi sesuai, maka arduino akan menggerakkan servo untuk membuka tempat sampah secara otomatis sesuai dengan jenisnya. Dengan begitu, masyarakat akan lebih mudah memilah sampah dan membuangnya ke tempat yang sesuai, yaitu sampah organik, anorganik, atau sampah sisa makanan.
Tamara pun mengatakan bahwa dengan adanya karya SIMPATIS diharapkan masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan dengan tidak hanya membuang sampah pada tempatnya tetapi juga sudah memulai untuk memisahkan sampah sesuai jenisnya. Hal ini akan berdampak untuk mengurangi sampah residu yang dihasilkan dan dapat meningkatkan nilai dari beberapa jenis sampah yang sudah dipisahkan.
“Dengan hasil ini kami berharap teman-teman mahasiswa dan dosen semakin semangat lagi untuk terus berkarya dan berinovasi untuk membantu memecahkan masalah yang ada di masyarakat. Tak hanya itu, mengikuti lomba karya inovasi juga bonusnya bisa menjadi juara suatu kompetisi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, AKN Pacitan sebagai perguruan tinggi vokasi berkomitmen dan sangat mendukung karya-karya inovasi dan prestasi dari dosen maupun mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan mahasiswa AKN Pacitan juga menjadi juara di beberapa lomba baik tingkat daerah maupun nasional. (AKN Pacitan/Zia/Cecep)