Produk Assembling Furnitur Berkualitas BBPPMPV BOE Dapat Bersaing di Industri Furniture

Produk Assembling Furnitur Berkualitas BBPPMPV BOE Dapat Bersaing di Industri Furniture

Malang, Ditjen Vokasi – Hanya dengan menggunakan 2 sambungan saja lamelo dan dowel, papan-papan triplek 18 mm dan komponen-komponen dilapisi dengan HPL (High Pressure Laminates), dapat menghasilkan lemari satu pintu dengan gantungan, menghias kamar-kamar wisma Bima Hall Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE), Malang, Jawa Timur.

 

“Secara garis besar disini kami diterima dan dilayani dengan baik, memiliki banyak teman dan dapat berbagi ilmu, kelas ilmu furnitur disini cukup bagus,” kata Letiardisberu, Guru SMK Katolik Santo Yosep NTT, yang merupakan peserta Upskilling Reskilling Guru SMK Kejuruan Berstandar Industri beberapa waktu lalu.

 

Dalam keterangannya, Bambang Wijanarko selaku Widyaiswara Program Keahlian Konstruksi, Properti dan Geomatika, spesialis Furnitur memberikan materi pada peserta diklat Upskilling dan Reskilling Guru SMK Kejuruan Berstandar Industri di BBPPMPV BOE.

 

“Peserta juga mengerjakan menggunakan bahan papan panel dengan mesin CNC router, di mana peserta dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok menghasilkan satu buah lemari,” ungkap Bambang Wijanarko. 

 

Pemberian materi ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru-guru SMK yang mengajar di bangunan terutama untuk jurusan DPIB (Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan), khususnya dalam pembuatan furnitur dengan menggunakan peralatan-peralatan pendukung lainnya,” tegasnya. 

 

Bambang Wijanarko yang mempunyai jam terbang tinggi berpengalaman dalam dan luar negeri yang profesional di bidangnya.

 

Guru-guru lain seperti konstruksi bangunan dan perumahan juga dapat mengetahui detail sambungan-sambungan furnitur,” tambahnya.

 

“Tingkat pengerjaan dituntut presisi yang tinggi, peserta diklat rata-rata dari guru SMK ini dapat menghasilkan produk-produk furnitur yang berkualitas dapat diterima pasar,” tambah Hartiyono Widyaiswara spesialis furnitur dalam memberikan materi pada peserta.

 

“Harapannya ilmu selama diklat ditambah pengalaman di industri dapat diimbaskan pada siswa didik di sekolah masing-masing,” tambah Hartiyono. 

 

Program Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan Berstandar Industri ini dilaksanakan 20 hari efektif setara 198 JP di BBPPMV BOE dan Industri mitra. Tahap pelatihan berlangsung 11 hari efektif atau setara dengan 108 JP @45 menit, dilanjutkan magang industri 6 hari setara dengan 60 JP di CV Aksata Jaya Parama-Pakisaji Malang, berlanjut Sertifikasi Industri 3 hari setara 30 JP di akhir kegiatan. (BBPPMPV BOE/Rif/Cecep Somantri)