Praktik Baik PBL Robotika Polibatam Dibawa ke Hannover Messe 2023

Praktik Baik PBL Robotika Polibatam Dibawa ke Hannover Messe 2023

Batam, Ditjen Vokasi – Project based learning (PBL) menjadi salah satu terobosan pembelajaran baru pada satuan pendidikan vokasi yang sejalan dengan semangat Merdeka Belajar. Melalui PBL, para peserta didik tidak hanya akan memiliki kompetensi yang lengkap (soft skills dan hard skills), tetapi juga terlatih menghadapi tantangan atau masalah riil sesuai perkembangan zaman. Salah satunya seperti pada pengembangan Robot Humanoid oleh Tim PBL Robotika, Politeknik Negeri Batam (Polibatam). 


Sejak dikembangkan pada 2011 lalu, Robot Humanoid Polibatam ini menjadi salah satu praktik baik dari PBL di Polibatam. Robot soccer ini juga telah berhasil mendulang banyak prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Robot juga terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman oleh para mahasiswa.


Jika di masa awal pengembangannya Robot Humanoid ini mampu bermain bola, maka belakang tim PBL Robotika ini terus mengembangkan Robot Humanoid ini dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI). Alhasil, robot ini kini mampu mengenali objek benda, khususnya bola yang ada di sekitar robot. Ke depan, robot rencananya akan terus dikembangkan hingga menjadi robot yang mampu berbicara.


Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Elektronika, Polibatam, Eko Rudiawan Jamzuri, mengatakan bahwa sejak awal dibuat hingga proses pengembangan Robot Humanoid tersebut tidak lepas dari implementasi PBL di Polibatam. Setiap pengembangan yang dilakukan pada robot ini melibatkan para mahasiswa lintas program studi dan lintas angkatan serta para dosen, dan beberapa sponsor. 


“Melalui pameran di Hannover Messe kami ingin bisa menjaring mitra industri untuk bisa bekerja sama dengan kami untuk mengembangkan Robot Humanoid sesuai harapan target kami, yakni menjadi robot yang bisa bicara,” kata Eko yang akan ikut berangkat ke Hannover Messe. 


Sebagai informasi, Robot Humanoid karya Polibatam ini menjadi salah satu produk inovasi yang akan dibawa oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Hannover Messe 2023. Ajang tersebut akan berlangsung pada 17—21 April mendatang di Hannover.


Robot yang dilengkapi dengan teknologi AI ini telah lolos kurasi dari Kementerian Perindustrian RI karena teknologi robotika dan AI dalam robot ini dinilai mampu mewakili tema besar Hannover Messe, yakni revolusi industri 4.0. 


Sementara itu, Hannover Messe sendiri merupakan pameran industri tingkat internasional yang diadakan tiap musim semi di Pusat Pameran Hannover, Hannover, Niedersachsen, Jerman. Tahun ini, Indonesia kembali menjadi Official Partner Country pada pameran teknologi industri terbesar di dunia tersebut.



Lebih Siap 


Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, di mana mahasiswa akan turut berpartisipasi untuk melakukan investigasi dan eksplorasi terhadap suatu topik bergantung peran dari peserta didik itu sendiri. Melalui PBL kelas akan lebih dinamis, dengan demikian mahasiswa akan memperoleh pengetahuan yang lebih dalam eksplorasi aktif terhadap tantangan dan masalah secara nyata. 


Menurut Eko, sebagai praktik baik dari PBL di Polibatam, pengembangan Robot Humanoid yang bisa bermain bola ini melibatkan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam tim Robotika PBL. Mahasiswa yang tergabung dalam tim ini akan belajar melalui konsep PBL untuk mengeksplorasi, melakukan investigasi, dan mengembangkan Robot Humanoid. Misalnya adalah dengan menambahkan teknologi kecerdasan buatan pada robot. 


Masih menurut Eko, mahasiswa yang terlibat dalam setiap pengembangan dari robot ini berasal dari Program Studi Teknik Robotika, Teknik Mekatronika, Teknik Elektronika, dan Manajemen Bisnis. 


“Para mahasiswa ini akan mendapat bimbingan dari sejumlah dosen peneliti di Barelang Robotics And Artifficial Intelligence (BRAIL) Polibatam,” kata Eko.


Selain melibatkan mahasiswa dari prodi teknik, tim PBL Robotika ini juga melibatkan mahasiswa nonteknik, yakni dari Prodi Manajemen Bisnis. Keterlibatan mahasiswa manajemen bisnis ini lebih pada peran manajerial dalam penyelesaian proyek robotika ini.


“Jadi, dari setiap project dalam PBL itu dikerjakan oleh mahasiswa lintas angkatan dan lintas prodi. Mereka akan saling bekerja sama, mencari solusi, menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi pada project tersebut,” kata Eko.


Oleh karena itu, dari setiap proyek yang dikerjakan tersebut, para mahasiswa biasanya belajar menguasai tidak hanya technical skills. Akan tetapi, mereka juga menguasai soft skills, seperti teamwork, problem solving, dan creative thinking yang akan sangat dibutuhkan ketika mereka lulus dan terjun ke dunia kerja. (Nan/Cecep Somantri)