Poltera Sosialisasikan Policy Brief Penanganan Stunting di Kabupaten Pamekasan
Pamekasan, Ditjen Vokasi - Dalam rangka mendukung pencapaian target nasional untuk menurunkan angka stunting, Politeknik Negeri Madura (Poltera) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menyelenggarakan Sosialisasi Policy Brief bertajuk “Optimalisasi Strategi Mewujudkan Zero Stunting di Kabupaten Pamekasan”. Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan program SUPER GESIT (Seluruh Keluarga Terlibat Gerakan) yang diinisiasi oleh Poltera.
Program SUPER GESIT sendiri merupakan bagian dari praktik baik program Dana Padanan (Matching Fund) Vokasi 2024. Selain Poltera, acara ini melibatkan berbagai pihak terkait pada sektor kesehatan dan pembangunan masyarakat di Kabupaten Pamekasan.
Sosialisasi Policy Brief menjadi akhir dari rangkaian kegiatan program SUPER GESIT setelah kegiatan survei yang didukung oleh 21 puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan. Dari diskusi ini diharapkan dapat tersusun langkah-langkah strategis yang tertuang dalam dokumen Policy Brief guna mempercepat pengentasan stunting di wilayah Pamekasan.
“Selama sosialisasi, peserta menerima berbagai paparan terkait data stunting di Kabupaten Pamekasan, tantangan yang dihadapi, serta rekomendasi kebijakan yang terintegrasi. Diskusi interaktif juga dilakukan untuk memperkuat sinergi antarinstansi guna mewujudkan nol kasus stunting dalam beberapa tahun mendatang,” ungkap Ketua Tim Dana Padanan 2024 Poltera, Cantika Iva Nugrahani.
Lebih lanjut, dosen Jurusan Kesehatan Poltera ini menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu suksesnya program SUPER GESIT.
“Terima kasih kepada Dinas Kesehatan Pamekasan, Ibu Kader, dan Bidan Koordinator se-Pamekasan yang konsisten mendampingi Poltera dalam pelaksanaan beberapa program kerja, salah satunya mengenai survei keluarga risiko stunting yang sudah dilaksanakan sekitar tiga bulan kemarin serta mahasiswa Poltera yang banyak berkontribusi dalam program ini,” ujar Cantika.
Cantika berharap nantinya sosialisasi yang dilaksanakan ini bisa turut mendukung dan ikut melakukan monitoring dan evaluasi.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Syamlan, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, bersyukur program penurunan percepatan stunting di Pamekasan didukung oleh akademisi dari Poltera. Ia menyampaikan pesan Sekda Pamekasan terhadap jajaran akademisi Poltera yang melaksanakan program ini agar dalam setiap pertemuan tidak hanya sekadar melaksanakan pertemuan saja, tetapi harus ada hasil dan riset yang dikeluarkan.
“Jadi, hasil dari pertemuan ini apakah kita akan merumuskan kebijakan mengenai Policy Brief untuk menurunkan angka stunting sehingga di tahun 2026 Pamekasan bisa menjadi zero stunting. Kita rumuskan itu,” kata Syamlan.
Syamlan juga meminta kepada Poltera mengenai laporan akhir dari hasil dari kegiatan program SUPER GESIT ini sehingga nantinya rangkaian dalam pertemuan super gesit tersebut bisa mengeluarkan rekomendasi mengenai percepatan penurunan stunting di Pamekasan.
“Kami tunggu itu untuk membantu Pamekasan menuju kabupaten zero stunting,” pintanya.
Menurut Syamlan, Poltera dua tahun bermitra dengan Dinas Kesehatan Pamekasan dalam rangka penurunan angka penderita stunting di Pamekasan.
“Tahun depan masih bisa kolaborasi dengan kami karena kami membutuhkan ide inovatif dari kalangan akademis,” ajaknya. (Poltera/Nan/Cecep)