Politeknik Negeri Sambas Gelar Produk PBL Mahasiswanya
Sambas, Ditjen Vokasi - Model pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL) menjadi salah satu bentuk aplikasi Merdeka Belajar dalam rangka menguatkan soft skills dan hard skills mahasiswa. Untuk memperkenalkan PBL kepada masyarakat, Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) menggelar Mini Expo hasil PBL para mahasiswanya.
Mini Expo yang digelar di depan Gedung DPRD Kabupaten Sambas pekan lalu tersebut menampilkan berbagai produk hasil PBL dari para mahasiswa Jurusan Agribisnis.
Dosen Politeknik Negeri Sambas sekaligus pembimbing dalam kegiatan Mini Expo PBL, Angga Tritisari, mengatakan bahwa berbagai produk yang ditampilkan dalam Mini Expo PBL tersebut merupakan produk-produk gabungan dari berbagai mata kuliah dengan memanfaatkan komoditas lokal Kabupaten Sambas.
“Ada beberapa produk yang memang bahan bakunya merupakan bahan pangan lokal Sambas, seperti pisang, tempe, dan lain-lain. Produk-produk yang kita bimbing ini kita apresiasi dengan menampilkan ini (expo, red) supaya masyarakat Sambas tahu dan bangga bahwa mahasiswa Sambas ini sudah bisa memproduksi makanan dan minuman sendiri,” jelas Angga.
Berbagai macam-macam jenis dan produk makanan dan minuman ringan yang dipamerkan dalam Mini Expo PBL tersebut, antara lain berupa produk olahan seperti Keripik Kaca, Keripik Pisang, Potato Ball, Bolu Gulung, Nata de Coco, dan Nata de Soya. Produk Nata de Soya sendiri cukup unik karena terbuat dari limbah tahu. Selain itu ada juga susu multi grain (Grain Milk) yang kaya serat dan protein.
Masih menurut Angga, penyelenggaraan pameran tersebut bermula dari tawaran pihak Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sambas untuk mempromosikan sekaligus memamerkan produk-produk hasil buatan para mahasiswanya di arisan GOW Kabupaten Sambas.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Angga langsung menginyakan tawaran tersebut. Menurutnya, kesempatan tersebut merupakan kesempatan baik untuk memperkenalkan model pembelajar PBL kepada masyarakat luas melalui produk-produk yang memang dihasilkan dari proses kegiatan belajar para mahasiswa melalui PBL tersebut.
“Produk-produk buatan mahasiswa kami ini juga rupanya sangat diminati oleh masyarakat Kabupaten Sambas,” kata Angga.
Ke depan, pihak kampus akan terus mengembangkan produk-produk karya mahasiswa tersebut dengan melengkapi sejumlah pra syarat agar produk karya mahasiswa ini dapat dipasarkan ke berbagai pusat perbelanjaan.
“Harapan kami agar produk-produk tersebut tidak hanya ditampilkan dalam ajang expo saja, tetapi produk tersebut bisa menjadi produk unggulan di Kabupaten Sambas,” kata Angga. (Poltesa/Rifqi/Nanik)