Pernah Dianggap Sebelah Mata, Inilah Sekolah DJ Vokasi

Pernah Dianggap Sebelah Mata, Inilah Sekolah DJ Vokasi



Cirebon, Ditjen Vokasi - “Musik betul bunyi dan musik betul hidup merupakan hal yang beda,” itulah ungkapan yang dipercaya oleh Dena Septian, salah satu alumni yang sekarang menjadi instruktur di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Cirebon Disc Jockey School. Menurutnya, menjadi seorang DJ bukan hanya menyambung-nyambungkan lagu dengan asal bunyi, tetapi juga membutuhkan suatu keterampilan khusus sehingga rangkaian musik menjadi suatu karya seni. 


Kepekaan dalam me-remix lagu dan juga lihai mengatur bid adalah keterampilan yang tak seorang punya. Untuk itu, DJ memiliki peran khusus untuk meningkatkan performa penampilan sehingga dapat menghibur pendengarnya. Salah satu cara untuk melatih keterampilan itu dengan mengikuti kursus di lembaga terpilih. 


Sebagai gambaran awal, Cirebon Disc Jockey School merupakan LKP tepercaya yang didirikan tahun 1989 oleh Ketua Pengelola, Teddy. Teddy merupakan seorang DJ di Madiun sejak tahun 1988 lalu memutuskan untuk pulang ke Cirebon dan mendirikan lembaga kursus DJ. LKP tersebut pun telah terdaftar di Dapodik dan satu-satunya lembaga kursus DJ yang memiliki perizinan dari Dinas Pendidikan di Cirebon. 


Hanya saja, dari legalitas yang sudah LKP tersebut miliki, keinginan peserta didik terbentur perspektif masyarakat tentang dunia DJ yang masih condong ke arah negatif.


“Yang sangat disayangkan, persepsi profesi DJ di mata masyarakat masih negatif. Jadi, banyak anak didik dan alumni kami yang memiliki bakat dalam musik tapi terbentur oleh hal tersebut,” ujar Dena.


Padahal, menurutnya, pasar DJ saat ini pun mulai bangkit kembali, khususnya dengan maraknya musik remix yang dipopulerkan melalui aplikasi TikTok. Seorang DJ dapat unjuk gigi melalui media sosial sehingga dapat berdaya saing sesuai perkembangan zaman. 


Walaupun menghadapi banyak rintangan, pengelola LKP Cirebon Disc Jockey School juga melakukan upaya-upaya untuk mengubah persepsi masyarakat. Salah satunya adalah dengan merambah ke dunia event organizer untuk tampil di berbagai acara sebagai tujuan hiburan. 


Wakil Pengelola LKP Cirebon Disc Jockey School, Graha, menyampaikan, “Alumni Cirebon Disc Jockey School biasanya juga punya projek event, seperti misalnya di acara pernikahan, acara event senam yang butuh musik aerobik, bahkan acara pesta seni sekolah.” 


LKP Cirebon Disc Jockey School pun rutin mengikuti program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) sejak tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Dinas Kursus dan Pelatihan, Kemendikbudristek. Dari hasil lulusan PKK tersebut, rata-rata sudah bekerja menjadi DJ  dengan menjadi karyawan tetap di beberapa kota, seperti Batam, Bangka Belitung, Ambon, dan Bekasi. 


“Saya berharap, alumni dan peserta didik dapat sukses di tempat kerjanya masing-masing sehingga kelak dapat membuka sekolah DJ juga,” tutur Graha.


Salah satu alumni PKK 2019, yang kini sudah bekerja di Ambon, Erwand, mengaku bahwa belajar di Cirebon Disc Jockey School dapat membawa mimpinya menjadi DJ. Kini, ia pun sering tampil bukan hanya di tempat-tempat hiburan, tetapi juga mendapat proyek membuat musik serta tampil di konser musik di berbagai kota. 


Erwand menjelaskan, “Saat menjadi DJ, saya mengutamakan attitude. Karena itulah yang diajarkan di Cirebon Disc Jockey School. Bukan hanya keterampilan, tapi juga etika.”


Bukan hanya Erwand, perubahan kehidupan pun dirasakan oleh alumni DJ School lainnya, yaitu Rieska. Rieska juga merupakan lulusan program PKK 2019 yang kini telah berpengalaman menjadi DJ. Sebelumnya, ia tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi dan memilih untuk mengembangkan hobi musiknya. Untuk itu, ia memilih DJ School Cirebon untuk mengembangkan keterampilan bermusik. Tanpa disangka, hobinya memberikan banyak penghasilan.


"Dari hasil kursus DJ, saya bisa bantu keluarga khususnya memberikan fasilitas dan membelikan mainan yang anak saya inginkan," ujar Rieska yang kini sudah bekerja menjadi karyawan tetap di tempat hiburan di Batam. Ia pun sering mengisi acara-acara umum, seperti festival otomotif, konser, dan ulang tahun. (Zia/Cecep Somantri)