Penuhi Kebutuhan Mitra Industri, SMKN 1 Kademangan Suplai Ribuan Ayam Pedaging
Blitar, Ditjen Vokasi - Kerja sama dengan mitra industri merupakan ciri khas dari pendidikan vokasi. Hal itu pun terwujud di SMKN 1 Kademangan yang menerima orderan ayam pedaging dan bekerja sama dengan industri. Dalam satu semester, SMKN 1 Kademangan sudah mengirim 5.000 ayam pedaging kepada PT Semesta Mitra Sejahtera (SMS) unit Blitar.
SMKN 1 Kademangan tidak sembarang dilirik industri, hal itu dikarenakan, SMK tersebut memiliki teaching factory (Tefa) kandang ayam pedaging yang apik. Tefa tersebut pun berada di lokasi Agro Tekno Park.
Hadi Sucipto selaku Kepala SMKN 1 Kademangan menyatakan bahwa Tefa tersebut untuk mendukung pembelajaran siswa agar sesuai dengan standar industri.
“Kami ingin membekali peserta didik sesuai dengan realita di industri. Maka dari itu, kandang yang kami miliki di Agro Tekno Park pun dipisah, ada untuk ayam pedaging dan ada ayam petelur,” jelas Hadi.
Dalam panen ayam pedaging, Hadi menyampaikan semua keterlibatan dilakukan oleh siswa. Untuk pemeliharaan ayam pedaging dan petelur kolaborasi antara kelas XI dan XII. Sistemnya adalah sebagai pemegang kendali adalah kelas XII dan kelas XI sebagai pendamping. Selain itu, kegiatan pemeliharaan ini didampingi oleh 1 orang guru dan 1 orang toolman.
Siswa kelas XII Jurusan Agribisnis Ternak Unggas, Astina Lusiani Permatasari, merasakan momen pemeliharaan unggas ini menjadi pengalaman yang berharga. Sebagai gadis yang bermimpi punya ternak sendiri, ia menjadi tahu seperti apa proses pemeliharaan unggas yang dapat diotomasi. Kandang unggas SMK Negeri 1 Kademangan dengan sistem close house dan pemberian pakan diberikan secara otomatis dibantu dengan adanya hopper (penampung pakan) yang ada di setiap ujung garis pakan.
“Saya ikut memelihara unggas yang waktu itu dipanen untuk industri. Untuk pemberian pakannya sendiri sudah otomatis,” ungkap Lusiani.
Lusiani bersama teman-temannya pun bergilir mulai dari persiapan kandang, pemeliharaan, panen, sampai pembersihan kandang. Ia bercerita bahwa kandang miliki SMKN 1 Kademangan memiliki dua lantai. Lantai bawah dan lantai atas masing-masing bisa menampung 2.500 ayam pedaging dengan total 5.000 ayam.
“Saat panen kami melakukannya malam hari, mulai jam 7 sampai jam 3 pagi. Hal itu dikarenakan untuk menghindari ayam stres dan pengiriman yang tidak terkena sinar matahari. Jika dalam kondisi panas, maka ayam akan terkena risiko pernapasan terganggu dan mati,” jelas Lusiani.
Lusiani pun menjelaskan bahwa proses panen pun tak sembarang. Mobil angkut dan orang-orang yang bertanggung jawab dalam kandang harus melakukan sanitasi terlebih dahulu untuk menjaga kesehatan ayam. Bahkan, mobil harus disemprot terlebih dahulu.
Sejauh ini, SMKN 1 Kademangan sudah melakukan panen selama 4 tahap dalam jangka waktu 60 hari. Total keseluruhan ialah 5.000 ayam pedaging yang sudah dikirimkan ke industri. Pengiriman ke industri ini pun sudah rutin dilakukan tiap dua bulan sekali.
Farida selaku Ketua Jurusan Agribisnis Ternak Unggas pun menjelaskan bahwa sistem panen disesuaikan dengan keinginan industri.
“Panennya disesuaikan dengan permintaan industri. Contohnya ada panen untuk ayam 2 kilogram, maka kita panen khusus ayam yang sudah memiliki berat segitu. Biasanya terakhir itu adalah untuk panen yang ayam besar,” jelas Farida.
Puji Basuki selaku Technical Service PT SMS pun menyampaikan kesan positif Jurusan Agribisnis Ternak Unggas SMKN 1 Kademangan yang telah bermitra untuk menyuplai ayam pedaging.
"Sangat menginspirasi karena dalam sekolah ada sarana pembelajaran yang sudah sesuai dengan syarat dari PT SMS sehingga besar harapan kompetensi yang didapatkan peserta didik sesuai dengan harapan dari industri, terutama pemeliharaan ayam pedaging," ungkap Basuki.
SMKN 1 Kademangan membuktikan bahwa SMK dapat menjadi mitra yang efektif bagi industri. Dengan memenuhi kebutuhan industri itulah, siswa di SMK dapat belajar seperti apa budaya kerja sehingga siap untuk terjun langsung setelah lulus. (Zia/Cecep)