PENS Pamerkan Karya Hasil PBL Mahasiswa

PENS Pamerkan Karya Hasil PBL Mahasiswa

Surabaya, Ditjen Vokasi - Model pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL) menjadi salah satu bentuk aplikasi Merdeka Belajar dalam rangka menguatkan soft skills dan hard skills mahasiswa. Pembelajaran berbasis  proyek  juga  menciptakan sebuah tata kelola pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang kompeten, menguasai soft skills, kepemimpinan (leadership), dan karakter. 


Dalam rangka menunjang  PBL, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menggelar pameran tugas akhir yang diikuti oleh 600-an karya mahasiswa S-2 terapan, sarjana terapan (D-4), dan diploma tiga (D-3). Semua produk yang dipamerkan tersebut merupakan tugas akhir dari hasil dari pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan di PENS dan akan dilombakan di akhir acara. 


Pameran berlangsung selama dua hari, yakni 19-20 Juni 2023  di Auditorium lantai 6, Selasar lantai 7 dan lantai 8, PENS.  Selain pameran, kegiatan ini juga bersamaan dengan  Workshop Model Pembelajaran PBL Tahun 2023 yang diikuti oleh 30 perwakilan PTN/PTS di Indonesia. 


Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, yang hadir dalam pameran mengapresiasi pameran PBL oleh PENS. Menurut Dirjen Kiki, PENS menjadi contoh praktik baik PBL yang telah menyatu dalam kegiatan belajar mengajar. 


"Apalagi ditambah dengan 3 kali pameran hasil karya, riset, maupun produk dalam setahun," kata Dirjen Kiki dalam sambutannya. 


Menurut Dirjen Kiki, tidak hanya PENS, perguruan tinggi vokasi lainnya juga tidak perlu takut ataupun ragu-ragu untuk memamerkan berbagai karya. Berbagai karya yang sudah dikerjakan tersebut akan menambah portofolio dan menjadi nilai tambah bagi para mahasiswa. 


"Harapan saya ke depannya praktik baik PENS ini dapat ditiru di masing-masing institusinya," ujar Dirjen Kiki.


Sementara itu, Direktur PENS, Aliridho Barakbah, mengatakan bahwa PENS sudah menjalankan PBL sejak awal politeknik ini berdiri. PENS yang merupakan hibah pemerintah Jepang, melalui JICA  tersebut banyak mewarisi budaya-budaya Jepang seperti  riset dan pengajaran. 


"Dengan komposisi laboratorium yang didesain lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ruangan kelas di Gedung PENS,” kata Aliridho dalam sambutannya. 


Menurut Aliridho, berbagai kegiatan yang ada di laboratorium dapat diakomodasi untuk dimasukkan ke dalam kredit bagi pelaksananya. Sementara itu, sebagai bentuk update riset dan pengajaran teknologi, PENS secara periodik mengadakan pameran karya civitas academica PENS. Pameran biasanya dilaksanakan di awal tahun, tengah, dan akhir tahun. 



Selain pameran, sebagai bentuk apresiasi terhadap karya mahasiswa,  PENS juga menggelar Lomba Tugas Akhir. Lomba Tugas Akhir yang selama ini digelar PENS merupakan upaya untuk mengapresiasi tugas akhir para mahasiswa serta menjadi wadah edukasi teknologi civitas academica maupun pengunjung pameran. 


Sementara itu, Perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur, Manto, mengatakan bahwa pameran tersebut menjadi kesempatan untuk melihat dan belajar teknologi. 


"Banyak karya mahasiswa yang bermanfaat serta menjadi jawaban dari permasalahan di lingkungan kita,” kata Manto.


Sebagai informasi, selain di hadiri oleh Dirjen Pendidikan Vokasi, pameran hasil karya PBL juga turut dihadiri oleh Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja. Kegiatan ini juga mengundang pihak industri (mitra DUDI) dan beberapa perwakilan dari Dinas (OPD), baik kota maupun provinsi.  


Seluruh tugas akhir mahasiswa yang dipamerkan tersebut kemudian diberi penilaian oleh juri. Tugas akhir yang mendapat nilai tertinggi akan dinobatkan sebagai pemenang dalam kategori masing-masing prodi. (PENS/Nan/Cecep)