MPLS, Siswa SMK Dibekali Materi Kewirausahaan
Jakarta, Ditjen Diksi – Menyambut kedatangan peserta didik baru, setiap satuan pendidikan mengadakan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang diselenggarakan selama tiga hari, yaitu pada 12-14 Juli 2021. Meski sayangnya, kondisi pandemik mengharuskan kegiatan tersebut beralih secara daring melalui platform konferensi video.
MPLS pada hari pertama diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari pembukaan, penyambutan kepala sekolah terhadap peserta didik baru, kemudian wiyata mandala, hingga pembekalan materi, seperti tata krama, budi pekerti, serta tata tertib yang berlaku di sekolah. Karenanya, untuk menghindari kebosanan bagi peserta didik baru, pembekalan materi tersebut diselingi dengan berbagai kegiatan menarik yang telah dirancang oleh guru-guru maupun panitia MPLS.
Anisa Kunti Maesi, guru SMKN 7 Tangerang Selatan, mengaku keterbatasan MPLS yang dilakukan secara daring memang dikhawatirkan menimbulkan kebosanan bagi para peserta didik baru. Karenanya, berbagai kegiatan dipersiapkan untuk menjadi selingan di sela-sela pembekalan materi yang diberikan kepada peserta didik baru.
Menariknya, khusus satuan pendidikan SMK, peserta didik dibekali dengan materi kewirausahaan. Hal itu dilakukan guna menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi peserta didik agar bisa menjadi lulusan yang kompeten, unggul, dan mampu berdaya saing global. Sehingga, pembekalan materi kewirausahaan perlu dikenalkan sejak dini pada peserta didik SMK guna memberi jawaban permasalahan sosial dengan membaca peluang menjadi wirausaha dan membuka lapangan pekerjaan.
“Di hari kedua, ada pembekalan materi, seperti pendidikan karakter, materi prakarya, serta kewirausahaan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada anak-anak. Agar ke depannya, anak-anak mampu menjadi jawaban dari kebutuhan DUDIKA,” terang Anisa.
Mendukung hal tersebut, pihak sekolah turut menghadirkan sosok inspiratif yang tidak lain adalah alumni dari SMK tersebut yang telah berhasil dan sukses terjun di dunia usaha, industri maupun kerja. “Kita juga menghadirkan alumni untuk memberikan motivasi kepada adik-adiknya, baik itu yang bekerja di bidang industri sesuai bidang kompetensinya maupun non-linear,” ungkap Anisa.
Tak ketinggalan, peserta didik baru juga dibekali materi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba serta pergaulan bebas yang disampaikan oleh guru-guru SMK.
Di samping itu, Anisa juga berharap peserta didik mampu untuk menghargai dan memahami pembelajaran yang diberikan, terlebih pada masa pandemik. Sehingga, pada saat tatap muka praktik yang dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan dan dibatasi jumlah siswanya, peserta didik dapat lebih maksimal dan mampu mengaplikasikan apa yang telah diberikan pada pembekalan teori sebelumnya.
“Ini bukan mau kita, ini di luar kendali kita, Tapi, kita butuh kemauan untuk bisa, mau untuk belajar lagi. Semoga bukan halangan untuk kita belajar guna menjadi lulusan SMK yang kompeten, serta siap bersaing secara global,” tambah Anisa.
Sementara itu Murni Atika, guru SMKN 14 Bekasi, juga menyampaikan hal yang serupa. Pihaknya memberikan pembekalan materi pada peserta didik baru saat masa MPLS. Akan tetapi, pembekalan yang diberikan lebih kepada materi mengenai problem solving, belajar mengenai kepemimpinan, serta tanggung jawab.
Menurut Murni, pembekalan materi yang diberikan kepada peserta didik semata-mata untuk memberikan bekal awal bagi peserta didik yang menghadapi pembelajaran di SMK dengan proporsi 60 persen praktik dan 40 persen teori. Sehingga, peserta didik memiliki karakter dan kompeten dalam menekuni bidang keahliannya masing-masing untuk menjadi problem solver dari permasalahan yang ada.
Akan tetapi, Murni juga menyayangkan adanya kendala pandemik yang mengubah sistem pembelajaran secara daring. “Karena pandemi seperti ini, kegiatan belajar setelah MPLS ini masih akan dilaksanakan secara daring. Untuk praktik tetap dilaksanakan, namun terbagi menjadi dua sesi. Jadi, sesi satu absen 1-15 jam 07.00-09.30, kemudian sesi 2 absen 16-30 jam 09.45-11.00,” jelasnya. (Diksi/Tan/AP/Adi Sutrisno)