Menteri Nadiem, Film Animasi Si Warik Sudah Seperti Moana

Menteri Nadiem, Film Animasi Si Warik Sudah Seperti Moana

Jakarta, Ditjen Vokasi - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menilai kualitas film animasi Si Warik, film karya mahasiswa D-4 Animasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, sudah tidak kalah dengan film animasi Moana produksi Walt Disney Animation.


“Saya impressed sekali. Cerita back story-nya keren banget. Ide dan kreativitas mahasiswanya jelas. Animasinya beragam, ada 3D ada 2D seperti film Moana,” kata Menteri Nadiem usai menyaksikan film animasi Si Warik The Movie, Ladang Terakhir di CGV Grand Indonesia, Senin (13-02-2023). 


Menurut Nadiem, saat menonton film berdurasi 20 menit tersebut, ia sama sekali tidak merasa bahwa animasi yang sedang ia tonton merupakan film animasi karya mahasiswa, khususnya mahasiswa D-4 Jurusan Animasi Udinus. 


“Saya yakin masa depan kalian akan terang benderang di industri animasi,” lanjut Nadiem. 


Kekaguman Nadiem terhadap kualitas film animasi Si Warik juga dikarenakan penggunaan bujet atau anggaran produksi yang sebenarnya tidak terlalu besar. Namun, film animasi ini mampu menghasilkan kualitas yang bagus. 


“Dengan bujet yang tidak besar, tapi bisa membuat film animasi yang bagus. Ini menurut saya adalah suatu pencapaian yang luar biasa," kata Nadiem menambahkan.

 

Atas pencapaian tersebut, Menteri Nadiem tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam produksi film animasi tersebut. “


Saya berterima kasih kepada Dirjen Pendidikan Vokasi, Kedaireka, Udinus, serta mahasiswa dan dosen yang terlibat. Semuanya luar biasa,” katanya. 


Sebagai informasi, film animasi “Si Warik The Movie: Ladang Terakhir” sendiri merupakan film hasil karya mahasiswa. Film ini menjadi salah satu praktik baik kolaborasi antara mahasiswa Program Studi (Prodi) D-4 Animasi Udinus dengan Manimonki Studio sebagai mitra industri melalui program Matching Fund 2022. 


Cerita tentang film animasi pendek 3D berdurasi 20 menit ini menceritakan tentang kisah petualangan dua sahabat, Warik dan Dian, yang berusaha menyelamatkan ladang terakhir dari gangguan makhluk asap hitam. Film ini diadaptasi dari ikon budaya Semarang, yaitu Warak Ngendog, dan menghadirkan kekayaan budaya lokal khas Semarangan. 


Film animasi ini melibatkan 21 mahasiswa Prodi D-4 Animasi Udinus, enam alumni, dan dosen Prodi Animasi sebagai supervisor. Para mahasiswa dilibatkan dalam keseluruhan proses produksi yang meliputi pre-production and 2D animation, production and 3D animation, dan post production. 


Selain mahasiswa, produksi film animasi ini juga melibatkan tiga orang dari Manimonki Studio sebagai mitra industri. Peran Manimonki Studio adalah melakukan transfer pengetahuan, baik secara teknik maupun pada manajemen produksi yang berstandar industri dan quality control untuk menentukan kelayakan film secara visual.


Film bermuatan lokal yang dikemas dengan format Dolby 5.1 surround sound ini akan diluncurkan untuk umum pada 15 Februari 2023 di Semarang, Jawa Tengah dan akan tayang di sejumlah bioskop XXI. (Nan/Cecep Somantri)