Mengenal Sistem Bioflok dan Manfaatnya untuk Pembesaran Udang Vaname Menurut Guru Vokasi
Situbondo, Ditjen Vokasi - Peningkatan populasi di seluruh dunia menyebabkan permintaan sumber protein hewani seperti udang juga turut meningkat. Udang vaname (litopenaeus vannamei) adalah salah satu spesies udang yang paling dicari di dunia perikanan karena pertumbuhannya yang cepat dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan. Metode yang dinilai efektif untuk pembesaran udang vaname adalah dengan sistem bioflok.
Sistem bioflok adalah teknik yang menggunakan koloni mikroorganisme, seperti bakteri, alga, dan organisme mikroskopis lainnya untuk menjaga kualitas air dan memberikan nutrisi kepada udang yang dibudidayakan. Materi mengenai sistem bioflok ini pula menjadi salah satu kelas program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi di Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (BPPMPV KPTK).
Sebagai unit pelayanan teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, BPPMPV KPTK turut melatih guru-guru vokasi sehingga dapat menindaklanjuti hasil pelatihan di sekolah masing-masing. Salah satu peserta yang mengikuti program tersebut adalah Ery Saptarini, guru SMKN 1 Suboh, Situbondo, Jawa Timur.
“Saat Upskilling dan Reskilling, kami diajarkan membuat probiotik yang fungsinya untuk menumbuhkan flok atau gumpalan zat padat karena akan melakukan pembesaran udang sistem bioflok,” ungkap Ery.
Ery pun menjelaskan setidaknya ada beberapa keuntungan menggunakan sistem bioflok dalam pembesaran udang vaname. Berikut adalah penjelasannya.
Biaya Produksi Lebih Murah
Sebagai petambak udang, tentunya ingin menekan angka produksi namun tetap menghasilkan kualitas yang unggul. Sistem bioflok ini membuat biaya produksi menjadi lebih efisien karena udang relatif lebih cepat tumbuh dengan tambahan pakan flok yang tersedia dalam ekosistem tambak bioflok.
Pengelolaan Kualitas Air
Sistem bioflok dibuat untuk menjaga kualitas air kolam budi daya yang ideal. Mikroorganisme dalam bioflok membersihkan limbah organik, amonia, dan senyawa lainnya yang dapat membahayakan udang. Ini membuat air lebih bersih dan aman untuk pertumbuhan udang. Sistem ini juga menggunakan prinsip daur ulang air, yang sangat efisien dibandingkan sistem lainnya sehingga dapat menghemat air.
Peningkatan Populasi Udang Vaname
Survival rate (SR) / tingkat kelulus kehidupan udang meningkat sebab resiko kontaminan dari luar sangat kecil. Dengan kualitas air yang terjaga dan kebutuhan ruang yang lebih sedikit, bioflok memungkinkan peningkatan kepadatan populasi udang vaname dalam satu kolam. Dampaknya adalah dapat menghasilkan produksi yang lebih tinggi dalam ruang yang lebih kecil.
Ramah Lngkungan
Keuntungan sistem bioflok lainnya adalah meminimalisasi penggunaan antibiotik dan bahan kimia. Dengan begitu, akan berpengaruh untuk menghasilkan udang yang lebih sehat dan berkelanjutan dari segi lingkungan.
Ery pun menyampaikan bahwa ia pun mengimplementasikan sistem bioflok di teaching factory (Tefa) SMKN 1 Suboh. Dengan produk ‘Jamuasik’ (jamu, asam amino, dan probiotik) ala SMKN 1 Suboh sebagai biang, ia menambahkan produk tersebut di bak fiber bulat berukuran diameter 3 meter tempat udang vaname dikembangbiakkan.
Menurut Ery, budidaya udang vaname sistem bioflok dapat menjadi pilihan dibandingkan sistem boster untuk praktik siswa di SMK. Siswa pun menjadi lebih paham dan dapat memilih sistem bioflok saat mendapatkan lokasi tambak yang tidak memungkinkan menggunakan sistem boster. (Zia/Cecep)