Manfaatkan Sampah, Siswa SMKN 1 Brebes Ciptakan Pewarna Batik Alami
Jakarta, Ditjen Vokasi – Melalui program SMK Pusat Keunggulan, siswa SMKN 1 Brebes, Jawa Tengah berhasil menciptakan inovasi. Dengan memanfaatkan sampah kulit bawang merah, mereka berhasil membuat pewarna batik alami.
SMKN 1 Brebes merupakan salah satu penerima program SMK PK dengan kompetensi keahlian di bidang tata busana. Program yang telah dijalankan sejak tahun 2020 tersebut memberikan manfaat yang banyak, baik berupa fisik maupun teknis. Terdapat penambahan gedung-gedung baru dan penambahan peralatan yang mendukung proses pembelajaran. Dahulu, siswa SMKN 1 Brebes tidak ada pembelajaran tentang desain, berkat adanya program SMK PK ini anak-anak mendapatkan pelajaran tersebut. Pelajaran desain didapatkan dari guru tamu yang didatangkan ke SMKN 1 Brebes sehingga anak-anak bisa praktik membuat desain. Sekarang, siswa SMKN 1 Brebes sedang mencoba membuat desain berbasis IT.
Selain itu, manfaat ini juga dirasakan oleh tenaga pendidiknya. Menurut Bejo, Kepala SMKN 1 Brebes, dahulu guru SMKN 1 Brebes tidak ada kegiatan magang dan sekarang para guru merasakan kegiatan magang yang dapat meningkatkan kualitasnya.
“Wah banyak sekali manfaatnya, dapat dilihat dari sarana prasarana berupa penambahan gedung-gedung di sekolah, penambahan peralatan,” ungkap Bejo.
Dalam proses pembelajaran, SMKN 1 Brebes menggandeng 3 (tiga) industri dari Semarang yang membidangi terkait penyediaan teknologi, garmen, dan desain. Dari proses pembelajaran ini, siswa dapat mengeksplorasi kemampuannya sehingga ide-ide cemerlang pun dapat keluar. Hal ini terbukti ketika siswa SMKN 1 Brebes menciptakan produk fashion, seperti jaket, baju muslim, pernak-pernik, dan jilbab. Produk fashion yang telah dihasilkan tersebut kemudian dijual saat ada event di sekolah dengan menyediakan spot toko busana karya siswa SMKN 1 Brebes.
Baru-baru ini siswa SMKN 1 Brebes juga telah menorehkan prestasi dengan menciptakan inovasi berupa pembuatan pewarna batik alami yang berasal dari kulit bawang merah. Bahkan inovasi ini mengantarkan siswa SMKN 1 Brebes menyabet juara tiga dalam lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova).
Ide ini muncul dari siswa SMKN 1 Brebes, di mana telah diketahui bahwa Brebes menjadi salah satu kota penghasil bawang merah. Banyaknya sampah bawang merah ini dijadikan peluang oleh siswa SMKN 1 Brebes dengan menjadikannya sebagai bahan pewarna alami pada kain batik. Pembuatan pewarna alam ini dibantu oleh guru tata busana SMKN 1 Brebes.
Kain batik pewarna alami ini diproduksi oleh siswa SMKN 1 Brebes dengan kisaran harga yang bervariasi dan telah dijual untuk umum. Harapan dari SMKN 1 Brebes, akan ada kerja sama yang dapat membantu pemasaran kain batik pewarna alam yang dihasilkan oleh siswa SMKN 1 Brebes supaya jangkauan pembeli kain batik ini menjadi semakin luas.
Selain itu, untuk mengasah kemampuan peserta didiknya, SMKN 1 Brebes melibatkan UMKM yang bergerak di bidang batik, misalnya Batik Mangrove Brebes. Menurut Bejo, siswa SMKN 1 Brebes merasa senang dengan adanya pelibatan mitra dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa bisa langsung praktik dan tidak hanya belajar teori saja.
“Intinya kalau teori terus siswa ngga seneng, orang Brebes lebih seneng praktik,” terang Bejo. (Aya/Cecep Somantri)