Majukan Industri Fesyen Vokasi lewat Implementasi Merdeka Belajar dan Kolaborasi Antarmitra

Majukan Industri Fesyen Vokasi lewat Implementasi Merdeka Belajar dan Kolaborasi Antarmitra

Tangerang, 23 Oktober 2022—Melalui terobosan Merdeka Belajar, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim berujar bahwa Kemendikbudristek akan terus memprioritaskan peningkatan mutu pembelajaran dan SDM satuan pendidikan vokasi, khususnya melalui program SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi. 

 

"Tentunya kita semua ingin ada lebih banyak karya fesyen dari satuan pendidikan vokasi yang terlibat dalam Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2022 dan kegiatan-kegiatan fesyen kelas dunia yang lain," tekan Menteri Nadiem. 

 

Merujuk data Kemendikbudristek, terdapat 1.130 SMK dan 12 perguruan tinggi vokasi yang membuka kompetensi kejuruan atau program studi tata busana. Beberapa di antaranya telah menjalin kerja sama yang lebih bermakna dengan dunia industri melalui kemitraan dan penyelarasan skema ketautsesuaian (link and match) untuk mendorong inovasi yang jauh lebih kreatif dan berdampak. 

 

Untuk itu, pada kesempatan ini Mendikbudristek mendorong penguatan kerja sama dengan para mitra. Tak hanya kerja sama yang sudah terjalin baik namun juga membuka peluang terciptanya ruang-ruang kolaborasi yang baru guna mendorong lahirnya maha karya vokasi di bidang fesyen yang menarik perhatian dunia. 

 

"Teruslah berkarya dan berinovasi agar Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia, demi mewujudkan Merdeka Belajar dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia," tegasnya. 

 

Sementara itu, di sela-sela konferensi pers kegiatan JMFW 2022, Dirjen Diksi, Kiki Yuliati, turut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan para mitra vokasi untuk membangun dan menyukseskan industri fesyen di Indonesia. 

 

“Kami meyakini tidak ada inovasi tanpa kolaborasi. Jadi, untuk menghasilkan Mahakarya Vokasi dibutuhkan kolaborasi dan inovasi. Kini, saatnya kita berkolaborasi melalui pendidikan vokasi yang kali ini mendukung industri halal dengan memasuki dunia fesyen,” ujar Kiki. Sebelumnya, Mahakarya Vokasi juga telah hadir dalam ajang “Vokasiland” di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Sekarang hadir kembali dalam gelaran JMFW tahun 2022. 

 

Dirjen Kiki menambahkan, dalam mengemban misi pendidikan, ekonomi, dan sosial, Ditjen Diksi juga tengah menyusun strategi agar makin menguatkan berkontribusi bagi pemulihan ekonomi bangsa. Pihaknya terus berupaya menyediakan pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. “Kami pun mendorong insan vokasi terus melakukan pengembangan agar industri kita bisa bersaing hingga global,” jelasnya.

 

Dirjen Kiki meyakini, didorong oleh keterampilan (skills) yang sesuai dengan kebutuhan zaman, salah satunya melalui program Merdeka Belajar maka luaran (output) pendidikan vokasi menjadi lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan usaha maupun industri. “Mahakarya Adibusana Vokasi yang kami persembahkan merupakan bukti bahwa pendidikan vokasi akan terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa,” tekannya.

 

“Terima kasih atas dukungan semua pihak. Kami juga mengundang industri untuk berkolaborasi dengan satuan pendidikan vokasi,” tutup Pelaksana tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Plt. Direktur Mitras DUDI), Saryadi yang senada ia sampaikan pada kesempatan yang sama.

 

 

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat

Sekretariat Jenderal 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi