Mahasiswa Polije Olah Limbah Industri Gula Jadi Biostimulan untuk Bantu Pertumbuhan Tanaman

Mahasiswa Polije Olah Limbah Industri Gula Jadi Biostimulan untuk Bantu Pertumbuhan Tanaman

  • Direktorat
  • 25 Juli 2024 Pukul 09:36
  • 4 menit, 5 detik
  • 89 Dilihat

Jember, Ditjen Vokasi - Mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) memanfaatkan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang Riset Eksakta untuk mengolah limbah cair industri gula menjadi biostimulan yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi pemanasan global. 

Tim PKM yang diketuai oleh Fitri Ayu Rahmawati ini mengolah limbah industri gula dengan menggunakan mikroalga spirulina platensis. Berdasarkan penelitian yang pernah ada sebelumnya, mikroalga dikenal sangat efisien dalam pengolahan air limbah dengan mengambil nutrisi dan logam dari air limbah dalam berbagai tahap pengolahan. Selain itu, mikroalga spirulina platensis memiliki fase pertumbuhan yang relatif singkat sehingga memerlukan karbon dioksida (CO2) yang cukup tinggi.

Fitri Ayu Rahmawati mengatakan bahwa PKM di bidang Riset Eksakta yang dikerjakan bersama dengan kelompok terkait dengan pengolahan limbah cair industri gula tersebut dapat digunakan atau dimanfaatkan sebagai biostimulan tanaman serta membantu dalam mengatasi pemanasan global (global warming). 

“Industri gula yang terus beroperasi akan meningkatkan volume limbah. Salah satunya adalah limbah cair dan limbah gas berupa karbon dioksida. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan polutan tersebut adalah dengan memanfaatkan mikroalga,” kata Fitri Ayu.

Mikroalga, lanjut Fitri Ayu, memiliki kemampuan untuk menyerap kadar karbon di udara. Mikroalga juga dikenal sangat efisien dalam pengolahan air limbah dengan mengambil nutrisi dan logam dari air limbah dalam berbagai tahap pengolahan.

Fitri juga menambahkan alasannya mengikuti PKM tersebut yakni sebagai bentuk usaha anak bangsa dalam mewujudkan inovasi dan mengimplementasikan ilmu yang didapat selama duduk di bangku perkuliahan.


“Kami berharap, riset kami dapat digunakan untuk mengurangi polutan yang berasal dari limbah cair dan gas. Selain itu, hasil akhir budidaya mikroalga dapat dimanfaatkan untuk biostimulan tanaman,” lanjutnya.

Riset yang dilakukan Fitri dan kawan-kawannya memakan waktu pengerjaan selama empat bulan yang dimulai dari bulan Mei hingga Agustus 2024 dan dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Politeknik Negeri Jember.

“Selama kegiatan berlangsung adapun yang menjadi kendala adalah untuk mendapatkan isolat yang kami budidayakan membutuhkan waktu lebih lama serta membutuhkan waktu untuk isolat beradaptasi dengan pada sistem yang kami gunakan,” tutur Fitri.

Fitri dan kawan-kawan berharap dengan program PKM ini dapat mengatasi fenomena alam yang merupakan basis PKM dengan skema Riset Eksakta. Serta hasil dari riset berupa biomassa yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perkecambahan pada benih dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah. (Polije/Nan/Cecep)