Mahasiswa PNUP Ciptakan Alat Pencuci Udara untuk Bantu Perajin Tahu

Mahasiswa PNUP Ciptakan Alat Pencuci Udara untuk Bantu Perajin Tahu

Makassar, Ditjen Vokasi - Kreativitas dan inovasi dari mahasiswa perguruan tinggi vokasi seperti tak pernah pudar. Pada kabar terbaru, mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) berhasil merancang dan membuat alat pencucian asap. Alat ini dapat menjadi solusi bagi pengrajin tahu serta membantu mengurangi polusi udara.


Pengembangan alat yang diberi nama “Clean Smoke” ini merupakan bagian dari praktik baik Program Kreativitas Mahasiswa Karya Cipta 2024 (PKM KC) di PNUP. Inovasi Clean Smoke menjadi alat pencucian asap yang dilengkapi dengan bahan isian berupa karbon aktif untuk menghilangkan kandungan berbahaya dalam asap.


Clean Smoke dikembangkan oleh 4 (empat) mahasiswa Jurusan Kimia dan satu mahasiswa Jurusan Teknis Mesin. Mereka adalah Muhammad Khairul Mahmud, Nadya Fildzah Juniar, Alqauliyah, Fadel Izza, dan Alif Rahmawan Syam. Pengembangan alat ini dilakukan di bawah bimbingan dosen Rahmiah Sjafruddin.  




Nadya Fildzah Juniar, yang menjadi salah satu anggota dari tim, mengatakan bahwa ide inovasi ini muncul dari fenomena usaha kecil, seperti industri tahu  yang masih banyak menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk proses produksi. Selama proses berlangsung, industri ini menghasilkan asap setiap hari yang berpengaruh pada kondisi lingkungan yang tidak sehat.


“Jadi, ide ini berangkat dari persoalan yang memang ada di masyarakat. Alat ini bisa dipasang pada cerobong pada usaha atau perajin tahu,” kata Nadya.


Ketua pelaksana PKM KC, Muhammad Khairul, mengatakan bahwa alat Clean Smoke mampu menghilangkan kandungan-kandungan berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan partikulat matter (PM). 


“Partikulat ini memiliki ukuran yang sangat kecil dan sangat berbahaya bagi manusia,” kata Muhammad Khairul.

Lebih lanjut, Muhammad Khairul mengatakan bahwa kelebihan alat Clean Smoke ini adalah dengan adanya bahan isian karbon aktif yang dipasang di dalam kolom Clean Smoke dan air pencuci yang mengalir. Keberadaan alat tersebut mampu mencuci dan memurnikan asap dari kandungan berbahaya seperti gas karbon monoksida (CO), partikulat matter yang terkandung dalam udara sehingga asap yang keluar dari cerobong lebih aman. 


 


Sebagai dosen pembimbing, Rahmiah Sjafruddin berharap, alat Clean Smoke ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah untuk mengatasi pencemaran udara yang sudah menjadi masalah global selama ini. 


“Jadi tidak hanya bermanfaat bagi para perajin tahu saja, tetapi juga memberikan dampak bagi masyarakat umum,” kata Rahmiah Sjafruddin. (PNUP/Nan/Cecep)