Macam-Macam Jahe yang Bisa Dijadikan Produk Herbal

Macam-Macam Jahe yang Bisa Dijadikan Produk Herbal

Pacitan, Ditjen Vokasi - Tentunya semua orang sudah tahu bahwa Indonesia terkenal dengan rempah-rempahnya yang bisa dijadikan obat ataupun produk herbal, tak terkecuali jahe. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa jahe pun terdapat berbagai jenis, lo.


Jahe, yang memiliki nama ilmiah zingiber officinale, telah digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai budaya di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan menyingkap keajaiban berbagai macam jahe yang bisa menjadi solusi alami untuk berbagai masalah kesehatan.


Sri Utami selaku mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari SMKN 1 Nawangan, Pacitan, Jawa Timur dan memiliki usaha jamuan herbal bernama Yoris mengungkapkan terdapat berbagai macam jahe.  Sri juga menjadi guru di SMKN 1 Nawangan dan sering membantu pengembangan produk SMKN 1 Nawangan. Penasaran ada jahe apa saja yang bisa dijadikan produk herbal? Berikut adalah penjelasannya.


  1. Jahe merah

Tentunya kamu sudah tak asing dengan minuman susu jahe merah, bukan? Minuman tersebut berasal dari jahe merah. Jahe merah adalah jenis jahe yang memiliki kulit luar berwarna merah tua dan memiliki aroma yang kuat. Rasa jahe merah lebih manis daripada jahe biasa dan mengandung banyak antioksidan. Khasiat jahe merah termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meredakan gejala pilek dan flu. Contohnya adalah SMKN 1 Nawangan mempunyai produk Zrupoet yang berupa minuman serbuk yang berasal dari jahe merah.


  1. Jahe emprit

Jahe emprit memiliki aroma dan rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan jahe biasa. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi, terutama gingerol dan zingeron. Jahe emprit telah terbukti efektif untuk mengatasi masalah pencernaan seperti mual, muntah, dan perut kembung. Selain itu, jahe emprit juga dapat membantu mengatasi masalah pernapasan, contohnya seperti asma dan bronkitis.


  1. Jahe gajah

Berbentuk lebih besar dibanding jahe lainnya membuat jahe jenis ini disebut jahe gajah atau dikenal juga dengan nama lempuyang. Jahe gajah mengandung senyawa seperti flavonoid dan fitosterol yang memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker. 


Momen terbaik menikmati jahe ini adalah ketika jahe masih muda sehingga rasanya tidak terlalu pedas dan aromanya tidak terlalu menyengat. Manfaat jahe gajah sangat baik untuk membantu mengurangi nyeri, mengatasi gangguan pencernaan, dan meningkatkan sirkulasi darah. Jahe gajah pun bisa dibuat permen atau manisan, seperti produk Manja (Manisan Jahe) hasil karya siswa SMKN 1 Nawangan. 


Itulah tiga jenis jahe yang rasanya cukup berbeda dan bisa dijadikan produk herbal. Jahe pun bisa diolah menjadi dalam bentuk permen ataupun serbuk minuman. Nah, kamu juga bisa mengembangkan usaha produk herbal dari jahe juga karena cukup menjanjikan, lo. Selamat mencoba! (Zia/Cecep)