LSP Milik PNUP Dipercaya Lakukan Uji Kompetensi Karyawan Bank Sulselbar

LSP Milik PNUP Dipercaya Lakukan Uji Kompetensi Karyawan Bank Sulselbar

Makasar, Ditjen Vokasi - Sebanyak 16 orang karyawan Bank SulselBar mengikuti uji kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) milik Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP). Hal ini menjadi penanda peran kolaborasi institusi pendidikan dan industri dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas dan relevan dengan tuntutan pasar. 

Ke-16 peserta tersebut berasal dari berbagai latar belakang keilmuan. Para karyawan dari Bank Sulselbar yang mengikuti uji kompetensi tersebut terbagi dalam dua bidang uji, yakni 3 karyawan melakukan uji kompetensi untuk bidang Kelistrikan dan 13 orang melakukan uji kompetensi di bidang teknologi Informasi. 


Selama proses uji kompetensi berlangsung, para peserta diberikan kesempatan untuk mengukur kemampuan teknis mereka melalui serangkaian tes yang dirancang oleh tim ahli LSP PNUP dan Bank SulselBar. Masing-masing uji kompetensi tidak hanya bertujuan untuk menilai pemahaman teoritis, tetapi juga keterampilan praktis dalam menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata di lapangan. 


Dosen sekaligus asesor dalam uji kompetensi tersebut, Ahmad Rizal Sultan, mengatakan bahwa kegiatan uji kompetensi ini sangat penting untuk mengukur kemampuan sebenarnya dari karyawan dalam menerapkan pengetahuan teoritis yang telah mereka pelajari dalam situasi praktis di lapangan. 


Tidak hanya itu, kegiatan uji kompetensi tersebut juga semakin menegaskan pentingnya kerjasama antara institusi pendidikan dan industri dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan relevan dengan tuntutan pasar. 


“Jadi, uji kompetensi ini tidak hanya bermanfaat bagi peserta, tetapi juga memberikan masukan berharga bagi Bank SulselBar untuk merancang program pelatihan yang lebih efektif,” kata Ahmad Rizal. 

 

Senada dengan Ahmad Rizal, assesor lainnya, Eddy Tungadi, juga menilai bahwa kerja sama antara institusi pendidikan dan industri seperti ini merupakan langkah strategis dalam memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang relevan dan mutakhir sesuai dengan tuntutan pasar. 


Dengan demikian, keberhasilan uji kompetensi ini tidak hanya mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan profesionalisme karyawan di sektor TI dan elektrikal, tetapi juga merupakan contoh nyata dari sinergi yang kuat antara pendidikan dan dunia industri dalam memajukan potensi manusia dan ekonomi lokal. Semoga kerja sama ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak yang positif dalam jangka panjang bagi perkembangan industri di Indonesia. 


Selain Ahmad Rizal, tim asesor lain yang terlibat dalam kegiatan uji kompetensi tersebut adalah Dahlia, Eddy Tungadi, dan Purwito. (PNUP/Nan/Cecep)