LKP Mustika Wangi Buka Servis Motor Gratis untuk Bantu Warga Sekitar

LKP Mustika Wangi Buka Servis Motor Gratis untuk Bantu Warga Sekitar


Majalengka, Ditjen Vokasi - Teaching factory yang dilakukan oleh satuan pendidikan vokasi bermacam-macam bentuknya. Begitu pun dengan teaching factory yang dilakukan oleh LKP Mustika Wangi, Majalengka, Jawa Barat bidang otomotif dengan membuka servis motor gratis untuk warga sekitar. 


LKP Mustika Wangi yang rutin mengikuti program PKW tiap tahunnya sudah membuka servis motor gratis sejak 2010. Kegiatan servis gratis ini juga diselenggarakan dalam memperingati acara-acara nasional, seperti Hari Pendidikan Nasional.  Berdasarkan tujuannya, Direktur LKP Mustika Wangi, Iwan menyampaikan bahwa kegiatan servis motor gratis merupakan bentuk praktik prawirausaha peserta didik sebelum menjadi ahli teknisi dan berwirausaha membuka bengkel


“Kami terima servis 40-45 motor dari berbagai jenis merek di setiap kecamatan yang dilakukan oleh para peserta PKW,” tutur Iwan.



Iwan menjelaskan lebih detail, acara servis gratis tersebut diikuti oleh 30 orang peserta PKW. 30 orang peserta didik dibagi menjadi 6 (enam) kelompok yang akan bertugas di 6 kecamatan di Majalengka, dimulai dari Kecamatan Jatiwangi, Sumber Jaya, Rajagaluh, Cigasong, Banjaran, sampai dengan Leuwimunding. 


Selain mempersiapkan peserta didik agar terampil, kegiatan servis gratis motor ini pun menjadi sarana untuk mengasah mental peserta karena terlibat secara langsung di lapangan. Menurut Iwan, keahlian yang dimiliki tidak akan lengkap jika tidak memiliki mental kewirausahaan.


Untuk meningkatkan mental kewirausahaan, kegiatan servis gratis tersebut juga menjadi ajang promosi dan membangun kepercayaan pelanggan. Peserta didik dipersilakan untuk unjuk gigi terkait kecakapannya di bidang otomotif sehingga nanti ketika sudah menjadi wirausaha, banyak pelanggan yang akan mempercayai siswa dari LKP Mustika Wangi. 


Menurut Iwan, bidang otomotif khususnya mekanik motor sendiri merupakan pasar yang luas. Pasalnya, saat ini setiap rumah pasti sudah memiliki kendaraan motor. Maka dari itu, peluang pemeliharaan (maintenance) pun semakin besar sehingga tenaga kerja montir motor akan tetap laris dan dibutuhkan.


Iwan mengungkapkan, “Karena masih banyak orang yang memerlukan kendaraan roda dua atau motor, kami persiapkan tenaga kerja yang terampil untuk pemeliharaannya,” 


Ke depannya, Iwan berharap pemerintah tidak perlu ragu lagi untuk mengedepankan pendidikan vokasi, khususnya pada LKP dengan meningkatkan sarana dan prasarana serta penyediaan instruktur. Karena baik dahulu maupun sekarang, pendidikan vokasi sangat berperan penting untuk melahirkan tenaga ahli dan wirausaha baru. (Zia / Nur Arifin)