Lebih Terjangkau, SMKN 1 Rejang Lebong Kembangkan Motor Listrik Rakitan Sendiri
Rejang Lebong, Ditjen Vokasi – Menghadapi perubahan kondisi alam akibat dampak buruk dari pemanasan global semua pihak dituntut untuk bisa memecahkan solusi terbaik. Peralihan penggunaan energi tak terbarukan ke energi terbarukan ramah lingkungan menjadi pilihan tepat untuk mengatasi hal ini.
Salah satu fokus yang menjadi target peralihan penggunaan energi ramah lingkungan ialah kendaraan bermotor. Berbagai gerakan telah digelorakan oleh pemerintah untuk mengubah ketergantungan masyarakat terhadap energi fosil ini. Berbagai industri besar yang bergerak di kendaraan pun berlomba-lomba untuk mengeluarkan produk terbaru berbasis ramah lingkungan.
SMKN 1 Rejang Lebong, Bengkulu, sebagai salah satu pelaksana program SMK Pusat Keunggulan (PK) pun tidak mau kalah dengan industri-industri tersebut. Melalui Jurusan Otomotif, para siswa SMKN 1 Rejang Lebong membuat produk motor listrik. Pada awalnya pembuatan motor ini dilatarbelakangi oleh mahalnya harga motor listrik di pasaran dan keberadaan motor listrik yang masih sulit didapatkan di wilayah Kalimantan.
Masalah tersebut yang kemudian mendorong SMKN 1 Rejang Lebong untuk membuat motor listrik ramah lingkungan dengan biaya yang lebih terjangkau. Ada beberapa tahap yang dilakukan sebelum menghasilkan sebuah motor listrik yang baik, mulai dari pelepasan rangka hingga memodifikasi sistem kelistrikan
“Kami memanfaatkan bahan-bahan yang ada di dalam bengkel untuk merakit sebuah motor listrik. Rangka yang kita gunakan ialah rangka motor konvensional yang dimodifikasi,” ucap guru Jurusan Otomotif, SMKN 1 Rejang Lebong, Bilal Iswanto.
Untuk menghasilkan satu motor listrik dibutuhkan empat siswa Jurusan Otomotif. Keempat siswa tersebut mengerjakan tugas sesuai pembagiannya. Pembagian tersebut ditujukan agar para siswa fokus dan dalam pengerjaan motor listrik dapat efisien.
“Kelebihan motor yang kami rakit ini pertama lebih terjangkau harganya dan jarak tempuh yang bisa dihasilkan ialah 70 km dengan top speed 60 km/jam,” ujar Ari Kusuma Wijaya, siswa kelas XI Jurusan Otomotif, SMKN 1 Rejang Lebong.
Saat ini, motor listrik buatan siswa SMKN 1 Rejang Lebong belum diproduksi untuk umum karena masih berada pada tahap uji coba terakhir. Setelah hasil uji coba keluar maka SMKN 1 Rejang Lebong akan memasarkan produk ini untuk umum. Selain membuat dan memasarkan motor listrik sendiri, SMKN 1 Rejang Lebong juga akan melayani masyarakat yang ingin merakit sepeda motor listrik atau memodifikasi motor konvensional menjadi motor listrik.
Kepala SMKN 1 Rejang Lebong, Kasman Purba, menyatakan kebanggaannya terhadap pencapaian siswa-siswi SMK tersebut.
Kasman menambahkan, “Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan kejuruan di SMK dapat menghasilkan inovasi luar biasa. Siswa-siswi kita memiliki kemampuan untuk bersaing di tingkat global,”
Motor listrik buatan SMK ini diharapkan dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan energi terbarukan masyarakat. (Aya/Cecep)