Lebih Efisien, Dosen dan Mahasiswa Poltera Ciptakan Alat Pemisah Kulit Hewan Kurban
Sampang, Ditjen Vokasi - Tim mahasiswa dan dosen dari Politeknik Negeri Madura (Poltera) menciptakan teknologi tepat guna berupa alat bantu pembuka kulit hewan kurban khususnya jenis kambing. Alat ini dapat membantu memudahkan proses penyembelihan dan pemisahan kulit dari daging.
Pengembangan alat ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat (Abdimas) skema hasil Penerapan Produk Unggulan Iptek tim pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa Jurusan Rekayasa Mesin dan Industri (JRMI), Prodi D-3 Teknik Mesin Alat Berat, Poltera.
“Penggunaan alat ini dapat mempercepat proses pembukaan kulit, memastikan hasil yang lebih bersih, dan mengurangi risiko kerusakan pada kulit atau daging dengan efisiensi waktu yang lebih cepat,” kata Ayus Wahyudi, satu anggota tim dari mahasiswa.
Menurut Ayus, ide pembuatan alat bantu pembuka kulit hewan kurban memang dilatarbelakangi oleh kendala yang dialami oleh para petugas/panitia hewan qurban saat menangani hasil sembelihan. Utamanya adalah saat harus memisahkan antara kulit dan daging hewan kurban.
“Biasanya proses ini cukup lama dan membutuhkan banyak personel untuk menanganinya. Oleh karena itulah, kami mencoba untuk berinovasi dengan mengembangkan alat ini,” kata Ayus.
Alat bantu pembuka kulit hewan kurban khususnya jenis kambing ini merupakan inovasi dengan konsep teknologi tepat guna yang dirancang untuk memudahkan proses penyembelihan dan pemisahan kulit dari daging.
Alat bantu pembuka kulit hewan kurban ini sendiri telah diserahkan pihak Poltera untuk Masjid Agung Assyahied, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Serah terima dilakukan oleh Ketua Tim Pengabdian Masyarakat JRMI, Poltera, Mohammad Anas Fikri kepada Ketua Yayasan Takmir Masjid Agung Assyahied , K.H. Aidul Fitri Zaini di halaman masjid. Dalam acara serah terima ini turut hadir pula Direktur Poltera, Laily Ulfiyah, yang juga merupakan bagian dari tim Abdimas JRMI.
“Serah terima hasil Abdimas ini dalam rangka program Pengabdian Masyarakat internal Poltera dengan skema Penerapan Produk Unggulan Iptek,” ujar Mohammad Anas Fikri.
Menurutnya, sebagai bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi, program Pengabdian Masyarakat tidak hanya berorientasi pada peningkatan nilai tambah peserta didik, menghasilkan sumber daya manusia terlatih di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan karya ciptanya saja, tetapi juga harus memberikan dampak kepada masyarakat dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat.
Masih menurut Mohammad Anas Fikri, pada pengabdian kali ini, tim yang terdiri 3 dosen Poltera dan 1 dosen Telkom University lebih dahulu melakukan diskusi dan dialog dengan pengurus takmir terkait kebutuhan dalam kegiatan takmir masjid. Dari hasilkan diskusi tersebut kemudian dikembangkan alat yang telah diserahkan tersebut.
Sementara itu, K.H. Aidul Fitri Zaini menyampaikan rasa terima kasih kepada tim Pengabdian Masyarakat Poltera. Menurutnya, alat bantu pembuka kulit hewan kurban tersebut sangat dibutuhkan oleh Masjid Agung Assyahied Sampang di setiap kegiatan penyembelihan hewan kurban.
“Ini merupakan alat inovasi pertama di Madura hasil inovasi Poltera Madura yang diserahkan kepada Yayasan Takmir Masjid Agung Assyahied Sampang”, ujar K.H. Aidul Fitri Zain. (Poltera/Nan/Cecep)