Lahirkan SDM Maritim Unggul, SMK Perikanan dan Kelautan Puger Dipuji Industri
Jember, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap terjun ke dunia kerja. Oleh karena itu, ”link and match” antara pendidikan vokasi dan industri menjadi hal mutlak untuk mewujudkan dan mengoptimalkan peran tersebut. Melalui link and match yang erat antara pendidikan vokasi dan industri serta dunia kerja, membuat lulusan vokasi memiliki kompetensi yang mumpuni yang telah sesuai dengan tuntutan kebutuhan industri.
Ketua Shrimp Club Indonesia (SCI), Haris Muhtadi, dalam Workshop Budi Daya Udang Vaname yang digelar di SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Jember, Jawa Timur mengatakan bahwa SMK Perikanan dan Kelautan Puger dapat dijadikan contoh sekolah vokasi yang berhasil melakukan link and match dengan industri perikanan. SCI sendiri merupakan organisasi yang berisi para pembu didaya udang dari seluruh Indonesia.
“Tambak udang vaname yang dimiliki SMK tersebut telah membuktikan bahwa ilmu dan keterampilan yang diperoleh siswa di sini bisa diterapkan dan berhasil secara teknis maupun finansial. Siswanya benar-benar telah siap untuk terjun ke industri,” kata Haris, Selasa (26-07-2023).
Menurut Haris, link and match yang dilakukan SMK Perikanan dan Kelautan Puger dianggap berhasil karena kurikulumnya dikomunikasikan dengan pelaku industri. Dengan demikian, kompetensi lulusan yang dihasilkan benar-benar telah sesuai dengan kebutuhan industri.
“Karena industri memberikan masukan yang memang didasari pada kebutuhan mereka (industri, red),” kata Haris.
Haris yang juga pengusaha tambak udang mengatakan bahwa di SMK Perikanan dan Kelautan Puger, selain siswanya diajarkan teori dan juga praktik, para praktisi dari industri dan para pelaku usaha juga dilibatkan untuk memberi materi pelajaran bagi para siswa. Di samping itu, implementasi link and match juga dikuatkan melalui program magang, sertifikasi kompetensi, hingga rekrutmen atau penyerapan lulusan oleh industri.
Pada akhirnya, lanjut Haris, semua kerja sama yang dijalin tersebut berhasil melahirkan lulusan-lulusan yang kompeten di industri perikanan, utamanya di bidang tambak udang vaname, baik sebagai pekerja yang siap kerja maupun membuka usaha.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, Isa Anshori, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut sangat berharap SMK Perikanan dan Kelautan Puger dapat melahirkan petambak-petambak milenial yang akan tampil di depan untuk menggerakkan dan memgembangkan roda perekonoin Indonesia, khususnya di Jember dari sisi industri tambak udang.
Terlebih, menurut Isa, potensi budidaya udang vaname sangat besar, baik lahan yang ada maupun pangsa pasarnya. Dengan ia sangat berharap bahwa petambak milenial yang dihasilkan oleh lulusan SMK Perikanan dan Kelautan Puger akan bisa mengambil peran yang besar tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi SMK Puger ini. Lulusan SMK Perikanan dan Kelautan Puger harus punya peran yang lebih besar dan menjadi andalan di depan dalam memimpin industri bidang budi daya udang kita,” ujar Isa.
Prospek budi daya udang vaname cukup menjanjikan, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor dan jika dikelola dengan Cara Budi Daya yang Baik dan Benar (CBIB) sesuai ketentuan Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat menghasilkan minimal 20 ton per hektare. Sementara itu, harga vaname bervariasi sesuai size. Contohnya adalah untuk size 30 ekor per kilogram Rp82—100 ribu; size 40 Rp71—80 ribu, dan size 70 harganya Rp55—60 ribu.
Kepala SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Kuntjoro Basuki, mengungkapkan bahwa kendati masih menghadapi serangan virus dan cuaca ekstrim. Tambak udang yang dikelola siswa di sekolahnya tersebut bisa menghasilkan 8,5 ton untuk masa panen 56 hari 78 hari atau sekitar 65 persen dari total produksi.
“Jika dipanen 120 hari bisa mencapai 10—12 ton per musim,” ujar Kuntjoro.
Menurut Kuntjoro, tidak hanya dari sisi keberhasilan produksi, salah satu nilai keberhasilan kerja sama dengan industri dalam mendidik siswanya adalah keberhasilan para alumni SMK Perikanan dan Kelautan Puger membangun usaha budidaya dan bekerja di perusahaan luar negeri. Bahkan, dalam satu tahun terakhir, SMK ini telah berhasil memberangkatkan lebih dari 80 alumninya ke berbagai negara.
Hal tersebut, lanjut Kuntjoro menunjukkan bahwa kompetensi para lulusannya sudah diakui oleh industri-industri. Tidak hanya industri di dalam negeri, tetapi juga industri di luar negeri.
Sebagai informasi, acara Workshop tersebut diikuti oleh 50 petambak dan 19 industri hulu dan hilir. Kegiatan ini menghadirkan pembicara Ketua SCI dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur sebagai keynote speaker. (Nan/Cecep)