Konsorsium PTV Jatim Serahkan Peta Jalan Pembangunan Potensi Ekonomi Jatim

Konsorsium PTV Jatim Serahkan Peta Jalan Pembangunan Potensi Ekonomi Jatim


Surabaya, Ditjen Vokasi - Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Provinsi Jawa Timur menyerahkan dokumen Policy Paper kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur. Dokumen yang memuat hasil kajian dari berbagai aspek tersebut akan menjadi panduan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Timur.


Penyerahan dokumen dilakukan pada Kamis (18-07-2024) bersamaan dengan gelaran Finalisasi Workforce Planning, Innovation Planning, dan Model Ekosistem Kemitraan di Surabaya, Jawa Timur.


Dokumen yang memuat hasil kajian dari berbagai aspek ini mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi pengembangan pendidikan vokasi melalui analisis penggerak perubahan atau drivers of change, yang mencakup aspek sosial, teknologi, ekonomi, lingkungan, politik, dan budaya. 


Scenario planning yang dihasilkan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pada sektor pendidikan vokasi dan dunia usaha dunia industri (DUDI) untuk mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan yang relevan dalam bidang otomatisasi dan AI misalnya, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Timur,” kata Prof. Amang Sudarsono selaku Ketua Tim Konsorsium PTV Jatim didampingi tim peneliti dari 14 PTV yang turut hadir.


Melalui pendekatan ini, lanjut Amang, diharapkan dapat tercipta ekosistem pendidikan vokasi yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan pasar, sehingga mengurangi tingkat pengangguran dan mendorong inovasi berbasis potensi daerah, khususnya di Jawa Timur.


Menurut Amang, pada model dynamic system workforce planning Jawa Timur diketahui jika perbandingan pemetaan tenaga kerja vokasi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan lapangan usaha menyatakan bahwa PDRB lapangan usaha transportasi dan pergudangan, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan jasa lainnya mempunyai nilai kecil, meskipun lulusan di bidang lapangan usaha tersebut sangat besar. 


Sementara itu, pada model dynamic system innovation planning Jawa Timur, diketahui tingkat teknologi dengan mempertimbangkan inovasi menunjukkan peningkatan dibandingkan tanpa mempertimbangkan inovasi. Hal ini berakibat penurunan tenaga kerja akibat keterlibatan teknologi, meski di satu sisi peningkatan inovasi dapat meningkatkan PDRB Jawa Timur.


Amang melanjutkan jika kondisi umum wilayah Jawa Timur menunjukkan fokus kuat pada peningkatan kualitas SDM, pengembangan teknologi, dan pengembangan pariwisata. 


“Jawa Timur berada dalam fase transformasi yang kompleks akibat pengaruh globalisasi dan modernisasi. Tiga fokus utamanya yaitu peningkatan kualitas SDM, pengembangan teknologi, dan pariwisata. Peningkatan kualitas SDM diarahkan pada penciptaan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, termasuk penyesuaian kurikulum pendidikan dan pengembangan soft skills serta hard skills,” kata Amang menambahkan. 


Pada kesempatan yang sama dilakukan juga pengesahan sekaligus penyerahan dokumen Policy Paper Program Penguatan Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Jawa Timur, yang diserahkan langsung kepada Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Kukuh Tri Sandi, selaku Kepala Bidang PPM Bappeda.




Tak hanya itu, pada kesempatan tersebut dilaksanakan pula diseminasi Policy Paper sekaligus diskusi hasil kajian kepada seluruh undangan yang hadir, baik dari unsur perwakilan OPD/pemerintahan, mitra DUDI, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), media, dan SMK.


Amang menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, melalui Bappeda, dinas dan unsur pemerintahan di bawahnya, mitra DUDI, media, SMK serta dukungan pembiayaan dari LPDP dan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, yang memungkinkan riset ini terlaksana. 


“Mewakili 14 PTV di Jawa Timur, saya berharap apa yang telah dihasilkan oleh rekan-rekan tim peneliti Konsorsium PTV Jawa Timur ini dapat digunakan sebagai referensi dan pertimbangan guna menyusun kebijakan bagi pemimpin daerah di Jawa Timur, ke depannya,” harapnya. (PENS/Nan/Cecep)