Kolaborasi SMK dan Industri di Riau: Langkah Strategis Tingkatkan Peluang Kerja

Kolaborasi SMK dan Industri di Riau: Langkah Strategis Tingkatkan Peluang Kerja

Pekanbaru, Ditjen Vokasi - Kemitraan antara dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi tonggak keberhasilan pembelajaran. Langkah strategi ini pun menjadi upaya Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bangunan dan Listrik (BBPPMPV BBL) yang memfasilitasi kerja sama antara 6 DUDI dan 8 SMK di Medan.


BBPPMPV BBL merupakan unit pelaksana teknisdi bawah naungan (UPT) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang berfokus dalam pengembangan kualitas pendidikan vokasi. Salah satunya adalah melalui upaya ‘perjodohan’ antara industri dan SMK. Kolaborasi ini pun ditandai dengan penandatangan MoU yang terlaksana di SMKN 1 Pekanbaru pada Senin (5-8-2024).


Kepala BBPPMPV BBL Medan, Rasoki Lubis, menyebutkan bahwa delapan SMK di Riau yang melakukan MoU sudah berkomitmen dalam peningkatan kualitas kompetensi peserta didik di satuan pendidikan vokasi.


“Program penguatan kemitraan ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik. Dengan kolaborasi SMK dengan DUDI perwujudan pendidikan vokasi bisa berjalan dengan baik,” kata Rasoki dalam sambutannya. 


Menurut Rasoki, langkah ini dapat menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, sehingga para lulusan SMK lebih siap dan kompeten untuk terjun ke industri.


“Program kemitraan antara SMK dengan DUDI ini baru dilaksanakan di 4 provinsi yaitu Kalimantan Tengah, Aceh, Sumatra Barat dan Riau. Selanjutnya akan kami kembangkan di provinsi yang lain juga,” ungkap Rasoki.


Tingkatkan Soft Skills Siswa


Kebutuhan industri terkait tenaga kerja tak hanya mencakup keterampilan teknis, tetapi juga soft skills. Menurut Rasoki, tantangan yang terjadi saat ini adalah soft skills lulusan SMK masih perlu ditingkatkan kembali.


“Kalau soal keterampilan hard skill seperti mengendalikan suatu alat, siswa vokasi sudah jago, tetapi kemampuan bekerja sama ataupun komunikasi ingin kami tingkatkan,” tutur Rasoki.


Dengan adanya tantangan tersebut, DUDI pun dapat mengambil peran sehingga dalam memberikan gambaran budaya kerja. Oleh karena itu, ruang lingkup dalam kerjasama ini mencakup penyelarasan kurikulum, pembelajaran berbasis projek, guru/ instruktur tamu dari industri, praktik kerja lapangan bagi peserta didik dan pemagangan industri bagi guru, dan terakhir sertifikasi kompetensi bagi lulusan SMK dan guru SMK.


Pentingnya kemitraan ini pun didukung oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Riau. Kepala Bidang (Kabid) SMK Disdik Riau, Arden, mengatakan bahwa kegiatan yang difasilitasi oleh BBPPMPV BBL ini dapat menjadi upaya sekolah dan DUDI untuk mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten.


“Diperlukan implementasi lanjutan dari penandatangan MoU ini sehingga nantinya harapan yang kita inginkan dapat terealisasi," kata Arden.


Adapun untuk satuan pendidikan, 8 SMK yang terlibat kerja sama ini antara lain SMKN 1 Pekanbaru, SMKN 1 Pangkalan Lesung Pelalawan, SMKN 1 Pangalan Kuras Pelalawan, SMKS Formatika Pekanbaru, SMKA Erma Dumai, SMKN 1 Mempura Siak, SMKS Farmasi Ikasari Pekanbaru, dan SMKS Hasanah Pekanbaru. Sementara itu, dari pihak DUDI, DUDI yang melakukan kemitraan dengan SMK, yakni PLN Icon Plus Pekanbaru, PTPV Pekanbaru, PT United Tractors, Medan Auto Service, Kasuari Farma, dan Home Creative.(Zia/Cecep)