Kolaborasi Siswa SMKN 3 Sukawati Membuat Decak Kagum Mata Dunia

Kolaborasi Siswa SMKN 3 Sukawati Membuat Decak Kagum Mata Dunia

Badung, Ditjen Vokasi – Tak hanya membawa isu lingkungan dan pendidikan saja, melalui pertemuan regional ESD-Net 2030 Asia Pasifik, Indonesia mencoba untuk memperkenalkan kekayaan kebudayaannya.


Melalui penampilan dari SMKN 3 Sukawati, dunia dibuat kagum akan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Saat gala dinner digelar pada 12-06-2023, SMKN 3 Sukawati memperkenalkan kebudayaan Indonesia dengan menampilkan seni pertunjukan, seperti tari Pendet, tari Barong, dan tabuh petegak.


Pertunjukan ini melibatkan 43 siswa dari Jurusan Karawitan dan Jurusan Seni Tari SMKN 3 Sukawati. Dua tarian tradisional dipilih karena memiliki filosofis yang tinggi sehingga patut untuk dikenalkan kepada dunia.


“Tari Pendet itu merupakan tari selamat datang atau penyambutan. Ibaratnya di sini kan banyak tamu dari berbagai penjuru, sebagai salah satu bentuk penyambutan kita ya dengan menampilkan tarian tersebut. Melalui tarian ini para delegasi bisa mengetahui betapa ramahnya Indonesia. Tarian kedua yang kami bawakan ialah tari Barong yang merupakan tarian hiburan,” ucap Kadek Suwargita Gadistya Candra Kasih, siswa SMKN 3 Sukawati.


Pertunjukan yang dimulai dari pukul 18.30 WITA mampu menghipnotis seluruh delegasi yang hadir. Dibutuhkan keseriusan yang tinggi untuk menghasilkan penampilan yang epik terlebih dalam pertunjukan tari mereka diiringi secara langsung oleh musik gamelan.


“Sebelumnya memang kami ini kan sudah belajar tarian tersebut kemudian kamu diberi tahu oleh guru kami bahwa pada tanggal sekian diberi kesempatan untuk tampil dalam acara ESD-Net 2030 ini. Kami butuh waktu satu hari untuk mematangkan dan menyelaraskan antara gerakan dengan musik karena kan kita diiringi langsung bukan pakai musik rekaman,” ucap Ni Nyoman Liyana Darmawati, siswa SMKN 3 Sukawati.



Tak hanya para delegasi yang mendapatkan pengetahuan baru tentang kebudayaan Indonesia, siswa SMKN 3 Sukawati pun mendapatkan pengalaman baru dari acara ini.


“Sangat bangga karena ini salah satu kesempatan yang belum tentu bisa datang dua kali. Kami bisa memperkenalkan kebudayaan sekaligus memperkenalkan kompetensi sekolah kami pada mata dunia. Kesempatan semacam ini juga melatih mental kita supaya tidak grogi dalam memberikan pertunjukan,” ucap Liyana.


Para siswa berharap ke depannya mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk tampil di acara-acara yang besar seperti pertemuan ESD-Net 2030 Asia Pasifik ini.


“Adrenalin kita jadi tertantang untuk bisa memberikan persembahan yang lebih di acara berikutnya, karena melalui pertunjukkan ini kami bisa memperkenalkan kepada dunia akan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia,” ucap Suwargita. (Aya/Cecep)